Menikah di Jepang dianggap sah apabila telah melakukan proses registrasi ke kantor pemerintahan. Tidak peduli pasangan tersebut telah melakukan upacara pernikahan atau tidak, selama mereka terbukti telah mendaftarkan hubungan mereka ke kantor pemerintahan, hubungan mereka dianggap sebagai pasangan suami istri. Koseki (戸 籍) adalah registrasi keluarga Jepang. Hukum Jepang mengharuskan semua rumah tangga Jepang untuk melaporkan kelahiran, adopsi, kematian, pernikahan dan perceraian warga negara Jepang ke otoritas lokal mereka.

Sebuah koseki umumnya mencakup beberapa hal ini (Hukum Registrasi Keluarga, (戸 籍 法), artikel 13.):

• nama keluarga dan nama yang diberikan
• tanggal lahir
• tanggal catatan dan penyebab (pernikahan, kematian, adopsi, dll.)
• nama ayah dan ibu dan hubungannya dengan mereka
• jika diadopsi, nama ayah angkat dan ibu angkat
• jika menikah, apakah orang tersebut adalah suami atau istri
• jika dipindahkan dari koseki lain, disebutkan juga koseki sebelumnya
• alamat terdaftar

Jika kalian ingin menikah secara resmi di Jepang, apabila suami atau istri kalian orang Jepang, kalian dapat melakukannya dengan melaporkan pernikahan kalian ke kantor pemerintahan. Untuk warga negara asing yang ingin menikah di Jepang, kalian dapat melakukannya di kedutaan negara atau kantor terkait.

Persyaratan untuk mendaftarkan pernikahan di Jepang adalah:

1. Formulir, yang harus ditandatangani dan dicap atau ditanda tangan oleh dua saksi
2. Paspor
3. Surat pernyataan kompetensi untuk menikah / Sertifikat hukum untuk menikah (dikeluarkan oleh kedutaan atau konsulat negara asal
4. Salinan daftar keluarga (warga negara Jepang)
5. Jika kalian dan pasangan kalian adalah warga negara asing yang tinggal di Jepang, hubungi kantor kotamadya setempat.

Bagaimana tertarik untuk menikah di Jepang?

(featured image: 4Colors Photographic)