Siapa yang tidak kenal rakun? Binatang lucu yang bentuk tubuhnya hampir mirip kucing dan musang ini mempunyai corak bulu yang cantik, terutama di bagian wajahnya yang membuat binatang ini terlihat seolah sedang mengenakan topeng. Hewan bernama binomial Procyon lotor ini sangat lincah dan termasuk dalam golongan karnivora, atau pemakan daging. Tapi terkadang, rakun juga bisa menjadi omnivora, atau pemakan apa saja, seperti halnya kucing. Karena kelucuan dan sifatnya yang hampir sama dengan kucing, mungkin itulah yang membuat hewan nokturnal yang berasal dari Amerika Utara ini disukai orang Jepang, hingga membuat hewan ini diimpor ke Jepang dalam jumlah yang banyak.
Awalnya, rakun diimpor dari Amerika Utara ke Jepang untuk dijadikan hewan peliharaan. Namun kemudian banyak rakun yang ditelantarkan dan kabur dari majikannya. Rakun-rakun liar ini akhirnya memakan buah-buahan dan sayuran di sawah dan kebun warga serta merusaknya. Selain itu, hewan yang disebut sebagai Araiguma dalam bahasa Jepang ini pun terus berulah dengan cara membuat lobang di langit-langit bangunan.
Melihat masalah ini kian serius, Kementrian Lingkungan Jepang akhirnya turun tangan. Sejak 2010 hingga 2017, mereka terus menginvestigasi tempat-tempat di mana rakun pernah terlihat atau ditangkap. Hasil dari investigasi tersebut menunjukkan fakta bahwa rakun-rakun liar itu telah tersebar di 44 perfektur di Jepang, selain prefektur Akita, Kouchi, dan Okinawa. Padahal pada investigasi sebelumnya, rakun hanya ditemukan di 35 perfektur.
Kenaikan jumlah prefektur yang terserang hama rakun ini tentu saja sangat meresahkan, sebab jika rakun terus semakin banyak, Kementrian Lingkungan khawatir rakun-rakun ini akan menimbulkan masalah lingkungan lain dan mengganggu kehidupan manusia maupun binatang lain. Oleh sebab itu, mungkin sebaiknya impor binatang ini dikurangi atau bahkan dihentikan karena meskipun hewan ini terbilang lucu, sejatinya hewan ini termasuk hewan liar, jadi kurang cocok untuk dijadikan hewan peliharaan.
[zombify_post]