Hari ini kita akan membahas tentang huruf Jepang. Mungkin sudah ada yang tahu kalau Jepang mempunyai 3 macam huruf. Yaitu Kanji, Hiragana dan Katakana. Ada yang tahu sejarahnya?

Jadi zaman dahulu, Jepang hanya mempunyai 1 macam huruf yaitu kanji, yang diadopsi dari China. Setelah beberapa waktu di jaman Edo, muncullah suatu gagasan untuk mempermudah orang Jepang dalam menulis dan membaca yang kemudian disebut dengan huruf “kana”. Kana kemudian dipisahkan menjadi hiragana dan katakana, yang bentuknya diambil dari bagian bagian kanji. Fungsi hiragana dan katakana ini adalah untuk memperjelas dan membedakan penulisan antara kata asli Jepang dan kata serapan yang diambil dari bahasa selain Jepang.

Hiragana adalah jenis huruf yang digunakan untuk menulis kata kata yang merupakan kata asli Jepang. Contohnya adalah kata “watashi” yang berarti saya yang tulisannya seperti ini わたし. Watashi apabila ditulis menggunakan huruf kana maka akan menggunakan huruf Hiragana. Karakteristik dari huruf hiragana ini adalah mempunyai banyak lekukan. Jadi buat teman-teman yang belum hafal huruf ini bisa membaca huruf ini dengan mulai membedakan karakteristik huruf tersebut.

Katakana, di sisi lain, digunakan untuk menulis kata-kata yang merupakan kata serapan maupun kata yang berasal dari luar negeri Jepang. Contohnya adalah apabila kita ingin menuliskan nama seorang Indonesia yang bernama “Ari” maka kita harus menggunakan katakana, karena Ari adalah orang asing, yang berasal dari Indonesia. Karakteristik dari katakana adalah mempunyai bentuk yang tajam seperti ini アリ. Karakteristik ini yang membuat kita lebih mudah untuk membedakan katakana dan hiragana.

Dalam Bahasa Jepang, aturan yang diterapkan dalam penulisan huruf dibuat sesuai dengan bunyi yang ada. Total bunyi dasar yang ada di Jepang berjumlah 44 bunyi dan selalu berpasangan dengan bunyi vokal kecuali untuk bunyi “n,m, dan ng”.