Berita Jepang | Japanesestation.com

Kembali Ke Kampung Halaman

Stasiun Futaba
Pesan dari Fujimoto dan foto Rose di dalam Buku Catatan Stasiun Futaba (asahi.com)

Pada Oktober tahun lalu, Fujimoto dan istrinya pergi ke Futaba dengan membawa sebuah guci. Guci tersebut berisi jasad Rose yang telah menjadi abu.

Meskipun hampir 10 tahun berlalu sejak terjadinya bencana nuklir, mereka berdua hanya menemukan sedikit orang yang berlalu-lalang di daerah itu. Di sana, rumah-rumah tampak seperti baru tetapi bagian dalamnya penuh dengan debu. Mangkuk nasi, sumpit, dan cangkir masih ada di atas meja makan karena penghuninya telah pergi meninggalkan rumah tersebut.

Pemandangan yang terlihat di sana membuat Fujimoto dan istrinya seolah-olah berada di tempat kejadian saat bencana nuklir berlangsung. Fujimoto pun bertanya-tanya bagaimana Rose melewati hari demi hari di sana saat ia belum ditemukan dan dipindahkan ke tempat penampungan hewan.

Fujimoto dan istrinya berpikir bahwa sepertinya tidak mudah untuk menemukan pemilik asli Rose di daerah yang telah ditinggalkan oleh sebagian besar penduduknya. Karena itu, mereka berdua menempel foto Rose ke tiang listrik, berharap pemilik asli Rose dapat melihat foto itu.

Tidak hanya itu, Fujimoto juga menulis sebuah pesan dan menempelkan foto Rose di sebuah buku yang ada di ruang tunggu Stasiun Futaba. Buku tersebut memiliki sampul yang bertuliskan, “Buku Catatan Stasiun Futaba”. Tak lupa, mereka berdua juga menulis alamat email mereka.

Inti dari pesan yang ditulis oleh Fujimoto:

“Halo, pemilik asli Rose! Kami menjaga Rose dengan penuh kasih sayang.”

Bencana nuklir di Fukushima
Fujimoto bersepeda dengan membawa abu Rose di punggungnya (asahi.com)

Setelah itu, Fujimoto dan istrinya menyewa sepeda lalu berkeliling kota Futaba. Ketika mengayuh sepeda, Fujimoto berbicara ke tas (di dalamnya ada guci) yang ada di punggungnya, “Rose, sekarang kamu ada di kampung halamanmu. Apakah kamu merasa nostalgia? Apakah kamu dapat mencium aroma Futaba?”.

Saat musim semi tahun ini, kemungkinan akan ada banyak orang yang datang kembali ke Futaba untuk memperingati 10 tahun terjadinya bencana gempa bumi, tsunami, dan radiasi nuklir di Fukushima. Setelah pandemi COVID-19 berakhir, Fujimoto ingin berkunjung kembali ke Futaba untuk mencari pemilik asli Rose. Ada banyak hal yang ingin dia ceritakan kepada pemilik asli Rose sebelumnya.