Jepang merupakan salah satu negara terpopuler yang membuat orang-orang ingin mencicipi rasanya tinggal dan bekerja di sini. Memang tak aneh, karena Jepang memiliki keunikan sendiri (meski biaya hidup di negeri matahari terbit ini tak murah) yang membuat orang-orang tertarik. Nah, saat sudah tinggal di Jepang selama setahun atau lebih, biasanya orang-orang asing mulai berubah. Apa saja perubahan yang mereka alami setelah tinggal di Jepang? Mari kita telusuri.
1. Bahasa Inggrismu akan berubah
Meski kita sudah belajar bahasa Jepang mati-matian, hanya dengan hidup di Jepang, bahasa Inggrismu akan berubah, mendekati Japanese-English. Salaryman akan mengganti kata businessman, menyebut roti salad telur dengan sando, dan lama kelamaan kalian akan mengucapkan ‘okay desu’ di akhir kalimat.
Kalian juga akan kaget saat mengetahui betapa banyaknya kata pinjaman dari bahasa lain yang digunakan oleh Jepang meksi tak semuanya memiliki makna yang sama. Dan tentu saja, saat skill-mu bertambah, teman-teman akan mulai memasukkan kata-kata dalam bahasa Jepang yang sulit diterjemahkan ke dalam kosa kata sehari-harimu. Hati-hati terbawa saat meninggalkan Jepang ya!
2.Kamu akan lebih menaati peraturan
Batuk? Langsung memakai masker (sekarang wajib ya untuk mencegah penyebaran COVID-19). Handphone berdering di kereta? Langsung matikan. Melihat antrian panjang? Langsung mengambil posisi paling belakang.
Di Jepang, memang banyak peraturan tak tertulis yang “memaksamu” untuk mengikutinya. Tanpa sengaja, kamu akan mematuhi ekspetasi orang Jepang.
Dan tentu saja, tak semua orang bisa mematuhi peraturan, orang Jepang pun banyak yang “bandel.” Namun, kemungkinan besar kalian akan menjadi orang yang patuh saat hidup di Jepang.
3. Kamu tak akan khawatir meski menjomblo
Tak punya pasangan hidup? Tak masalah. Hidup di kota-kota besar Jepang sebagai jomblo malah akan lebih mudah. Hampir semua apartemen di Tokyo memang dibuat untuk mereka yang hidup sendirian. Sulit membayangkan rasanya tinggal di sebuah kamar apartemen berukuran 20 meter persegi dengan satu kamar tidur bersama orang lain kan?
Dan yang lebih penting, kita tak akan dipandang aneh jika makan sendirian di luar. Karena harga makanan cukup terjangkau dan mudah untuk “quick meal” setelah selesai bekerja, biasanya makanan yang disajikan tak terlalu mewah dan sebutuhnya saja, apalagi jika apartemen tempatmu tinggal memiliki dapur yang kecil. Tak hanya itu, makanan terbaik Jepang bisa kamu temukan di restoran standing sushi, kedai ramen, bahkan di stand makanan di pinggir jalan. Jadi, tak perlu kan wisata kuliner dengan partner?
4. Kamu akan memasuki “sekte konbini”
Adanya convenience store di Jepang membuat hidupmu lebih praktis. Di sini, kita bisa mendapatkan apapun yang kita perlukan, mulai dari membayar tagihan, mencetak dokumen, membeli kebutuhan rumah tangga, membeli makan siang atau makan malam, hingga mengirim dan menerima paket tanpa perlu pergi ke kantor pos.
Ada kemungkinan kamu akan menghabiskan lebih banyak waktu di konbini dibandingkan di toko kelontong atau cafe favoritmu. Dan lama kelamaan, kamu akan mulai mengurutkan peringkat chain konbini berdasarkan spesialisasi mereka, seperti Famichiki dari Family Mart yang cocok untuk malam hari, atau bento makan siang di 7-Eleven yang cocok untuk work from home.
5. Kamu akan membawa payung ke manapun
Terkadang, akan lebih banyak hari hujan dibanding hari cerah di Tokyo, apalagi saat musim hujan di mana gerimis kerap kali terjadi. Dibandingkan memakai hoodie, penduudk Jepang biasanya akan membawa-bawa payung ke manapun mereka pergi.
Entah itu payung plastik bening yang ada di setiap konbini hingga payung lipat yang dibeli dari butik payung, kamu pasti akan terbiasa membawa payung untuk berjaga-jaga jika hujan turun.
Mengapa tidak menggunakan hoodie saja? Jadi, hujan saat musim hujan di Jepang biasanya singkat namun dramatis, tubuhmu akan basah tanpa payung. Jadi, jangan lupa ya!
Itulah 5 cara hal yang akan berubah dalam hidupmu jika kamu tinggal di Jepang. Jadi sebelum pergi, siap-siap saja!