Mekarnya bunga sakura di Jepang memang indah, namun tahukah kalian bila sebenarnya bunga tersebut hanya bertahan seminggu demi membuka nektar dan kemudian hilang, lenyap gugur ke tanah? Itulah tahapan dari perkembangbiakan bunga sakura. Berikut adalah 3 fakta unik tentang perkembangbiakan bunga sakura termasuk penjelasannya:

Pohon sakura ternyata memiliki buah yang bersifat manis dan asam. Kedua rasa tersebut berpengaruh besar di sistem reproduksinya. Sebagian besar pohon sakura yang manis memerlukan penyerbukan silang dari pohon sakura yang berjenis lain. Namun untuk pohon yang memiliki rasa asam dapat melakukan penyerbukan sendiri dari pohon yang sama. Yang unik adalah jenis Somei Yoshino yang dikenal dengan sifatnya yang steril, atau dengan kata lain tidak bisa memiliki keturunan. Salah satu cara menumbuhkannya adalah dengan cara dicangkok.

Dalam sistem reproduksi silang, peran penyerbuk sangat vital demi terjadinya proses pembuahan. Dalam hal ini adalah lebah madu yang mengunjungi bunga yang sedang mekar untuk mengambil nektar sebagai sumber karbohidrat. Di saat itulah serbuk sari menempel ke tubuh lebah saat mereka menyuntikkan lidah mereka ke nektar bunga dan saat mereka berpindah, sekaligus bersama serbuk sari, secara efektif menyerbuki bunga lain dengan menyentuhkannya ke stigma yang sudah matang. Di bawah ini ada video yang menunjukan tentang proses penyerbukan pada bunga.

Bila lebah madu adalah sang penolong, lain halnya dengan burung pipit atau gereja. Mereka hanya datang untuk mengambil buah dan memakannya. Bahkan untuk sakura pahit sekalipun dapat menjadi sumber makanan untuk burung kecil dan mamalia sebab berair dan menyediakan nutrisi. Pencurian nektar ini sudah terjadi sejak setengah abad yang lalu tanpa timbal balik sebab mereka memotong dari rantingnya dan bukan menghisap di dalamnya. Tidak masalah bila dilakukan pada varian Somei Yoshino tetapi untuk yang lain dapat menjadi sebuah kerugian besar.