Gubernur Tokyo yang mantan Menteri Tenaga Kerja dan Kesehatan Jepang, Yoichi Masuzoe (65) akan membentuk sembilan daerah khusus bisnis di Tokyo. Tujuannya menjadikan Tokyo sebagai pusat bisnis dan finansial di Asia mengalahkan Singapura atau Hongkong.
Maka itu, segala kemudahan akan diberikan kepada para investor dan penguasa asing yang mau mendukung proyeknya tersebut. "Saya mau pusat bisnis dan finansial dunia pindah ke Tokyo tidak lagi di Singapura," tekannya pada pers di Foreign Press Center Tokyo, Senin (19/5/2014). "Karena itu, kita akan bangun dulu sembilan daerah khusus bisnis, yang nantinya bisa saja berkembang lebih banyak lagi. Jalan dulu yang sembilan daerah ini, sedikit demi sedikit kita kembangkan lebih luas lagi. Jangan seperti seorang profesor di kantor PM Jepang yang menentang saya menanyakan, mengapa tidak semua daerah saja sekaligus. Di mana itu pikirannya saya tidak mengerti dia meskipun seorang profesor," tekannya lagi dengan sangat serius dengan bicara ceplas ceplosnya. Sembilan daerah khusus Bisnis di Tokyo yang akan dikembangkan Masuzoe adalah Stasiun Shinjuku dan sekitarnya, Stasiun Shibuya dan sekitarnya, Stasiun Roppongi dan sekitarnya, Stasiun Toranomon dan sekitarnya, Stasiun Shinagawa dan sekitarnya, Stasiun Takeshiba dan sekitarnya, Otemachi dan sekitarnya, Marunochi dan sekitarnya, serta Yurakucho dan sekitarnya. Di Nihonbashi, misalnya, ditargetkan akan menjadi seperti Wall Street-nya New York dengan semua orang pintar dan pelaku finansial profesional dunia berkumpul di sana. Masih di Nihombashi pula nantinya ada Pusat Bisnis Sains Kehidupan (life science business center) tempat berkumpulnya kalangan farmasis, medis dan segala terkait kesehatan. Untuk itu, Masuzoe akan membantuk pula yang namanya Pharmaceuticals and Medical Device Agency (PMDA), "Kalau PMDA ini bisa segera kami realisasikan karena berada dalam kuasa kami di gubernuran Tokyo, tinggal nanti persetujuan akhir di kementerian kesehatan pemerintahan pusat," ujar Masuzoe. Untuk perizinan tersebut, Masuzoe mengakui akan memakan waktu lama sedikitnya 16 bulan, "Saya tahu karena saya pernah menjadi Menteri Kesehatan. Tetapi pembentukan PMDA ini saya inginkan agar bisa dipercepat menjadi hanya 6 bulan saja," tekan Judoka pemegang ban hitam Kodokan ini lagi. Masuzoe yang pernah menjadi Research Fellow dua tahun di Universitas di Paris dan Universitas Jenewa, masing-masing dua setengah tahun dan fasih berbahasa Perancis, merencanakan Tokyo juga akan sebagai pusat pendidikan dan penanganan kesehatan terbaik di dunia. Ada staf medis orang asing yang profesional, rumah sakit khusus orang asing, pasien orang asing yang nyaman pula, sehingga pada akhirnya Jepang bisa menjadi banyak didatangi turis asing yang mau berobat pula nantinya.