Merespon hal tersebut, salah satu koran terbesar dan tertua di Jepang dengan sirkulasi lebih dari 6,5 juta eksemplar, Asahi Shinbun yang berbasis di Osaka, menerbitkan sebuah tajuk rencana yang mendesak Yoshimura untuk meninggalkan sikap kerasnya mengenai hal ini.

Tanpa mendukung maupun menolak keakuratan plakat patung tersebut, tajuk rencana Asahi Shinbun tersebut bermaksud untuk mengingatkan Yoshimura bahwa

“Hubungan sister city antara San Fransisco dan Osaka adalah aset sejarah bagi kedua kota, dan bukanlah sesuatu yang boleh diputuskan hanya karena keinginan pribadi seorang walikota…Jika anda tidak setuju dengan pernyataan pada patung tersebut, maka adalah sangat penting untuk mengungkapkannya, namun menarik hubungan persahabatan hanya karena opini anda tidak diterima dan diadopsi menandakan kurangnya rasionalitas yang tenang.”

“Hubungan sister city bukanlah hubungan antara negara dan negara", lanjut tajuk rencana tersebut, "melainkan hubungan antara manusia dengan manusia, yang bertujuan, khususnya, untuk memperdalam pertukaran kebudayaan…Orang dari negara yang berbeda memiliki cara berpikir yang berbeda, dan semangat dari program sister city seharusnya adalah bahwa melalui pertukaran kebudayaan, manusia dapat memahami perbedaannya dan melampaui batasan antara mereka."

Tajuk rencana tersebut sayangnya tidak berhasil meyakinkan Yoshimura untuk mengganti sikapnya. Menyusul penerbitannya pada 19 November, Yoshimura men-tweet beberapa cuitan mengenai ketidakakuratan dalam beberapa laporan yang dilakukan koran tersebut di masa lalu, dan tidak memperlihatkan tanda apapun untuyk mengentikan niatannya membatalkan status sister city tersebut kecuali pihak berwenang San Fransisco mengubah sikapnya.

Meski demikian, masih tidak jelas apakah Yoshimura memiliki kewenangan untuk membuat keputusan tersebut secara sepihak, dan sifat dari pengaturan sister city sendiri yang memiliki pengaruh yang halus, menyebabkan sebagian sistem pertukaran budaya yang sudah ada akan tetap dapat berjalan meskipun tanpa penetapan formal.