Berita Jepang | Japanesestation.com
Pabrik pemintalan sutera kualitas tinggi Tomioka di perfektur Gunma, Sabtu (21/6/2014) di Qatari, Doha, disahkan oleh Komite UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia.
Pabrik Pemintalan Sutera Jepang Warisan Budaya UNESCO ke-18
Pabrik pemintalan sutera Tomioka di perfektur Gunma tercatat sebagai Warisan Budaya UNESCO ke-19 di Jepang.
Pabrik yang dibangun tahun 1862 itu menggunakan mesin dari Perancis. Hal ini merupakan situs ke-18 tercatat di Jepang sebagai Warisan Budaya (World Heritage) setelah Gunung Fuji Agustus tahun lalu. Pabrik itu dibangun oleh Yahei Tajima, penduduk Kota Isesaki, dan kini dikelola generasi ke-7, Hideo Tajima (53). "Saya senang sekali dan terima kasih kerja sama semua anggota masyarakat setempat," paparnya kepada pers menanggapi pengumuman UNESCO tersebut. Sebelumnya dikelola Kenichi Tajima yang meninggal dunia Februari 2014 dalam usia 84 tahun. Bangunan dua lantai dan sebuah cerobong asap setinggi 25 meter menandai pabrik tersebut. Pengajuan ke UNESCO sebagai calon penerima Warisan Budaya dilakukan April lalu. Kini yang menjadi masalah bagi Yajima adalah perbaikan tempat tersebut yang membutuhkan biaya sekitar 10 miliar yen. Lokasinya 15 menit jalan kaki dari stasiun kereta api Joshutomioka. "Kini diperkirakan akan jauh semakin banyak wisatawan Jepang dan asing datang ke sana setelah keputusan UNESCO tersebut," ungkap Hideo. "Artinya akan semakin memakan ongkos melestarikan lokasi tersebut dan berharap ada solusinya nanti karena biaya perbaikan sangatlah mahal setelah dihitung-hitung, guna pelestarian warisan budaya ini," katanya.