Ada sebuah tempat wisata berupa ladang bunga di Jepang yang terletak di kota Shintomi, prefektur Miyazaki. Ladang bunga ini dipenuhi bunga Shibazakura berwarna pink, atau yang dikenal dengan nama moss phlox. Anehnya, ladang bunga yang selalu ramai dikunjungi pada bulan Maret hingga April ini adalah kediaman pribadi, dan ramainya orang yang datang bukan hanya karena ingin melihat keindahannya, tapi juga karena cerita cinta yang menyentuh di baliknya.
Dulunya ladang bunga di Jepang seluas 3.3 hektar ini adalah peternakan yang dikelola oleh pasangan suami-istri Kuroki. Sejak menikah pada tahun 1956, mereka bekerja keras membesarkan dua anak dan juga 60 ekor sapi dengan harapan saat pensiun nanti dapat bepergian keliling Jepang.
Sayangnya nasib berkata lain. Setelah 30 tahun pernikahan, nyonya Kuroki divonis mengalami kebutaan karena komplikasi diabetes. Merasa hidupnya berakhir, dia pun memilih membuang semua mimpinya dan mengurung diri di rumah. Sang suami yang patah hati pun mencari cara untuk dapat mengembalikan senyuman di wajah istrinya.
Sang suami berpikir bila kunjungan para tamu akan dapat mengembalikan keceriaan istrinya. Karena itu dia memutuskan untuk menanam bunga Shibazakura yang tidak hanya enak dipandang tetapi juga mampu memberikan wangi harum yang dapat dirasakan oleh istrinya. Dua tahun pun ditempuh untuk memotong pohon dan mencari bibit hingga memulai penanamannya.
Singkat cerita 10 tahun berselang sejak peletakan bibit pertamanya, properti pribadi Kuroki pun sudah berubah menjadi lautan bunga pink. Bila beruntung, para pengunjung dapat menemukan pasangan tua tersebut sedang berjalan-jalan di ladang bunga tersebut dan mendapati senyuman sang istri yang kembali menghiasi wajahnya. Romantis sekali bukan?
(featured image source: flipboard.com)