Berita Jepang | Japanesestation.com

kapal-selam-tercanggih-buatan-jepang-620x330Jepang telah berhasil selesaikan pembuatan Kapal selam tercanggih hasil teknologi mutakhir kelas Soryu. Yang paling mengagumkan adalah, hasil pengembangan teknologi Jepang tanpa campur tangan teknologi dari negara luar. “Kami kembangkan teknologi kapal selam itu sendiri dengan memakan waktu yang lama,” kata pensiunan Wakil Komandan Angkatan Laut Jepang, Masao Kobayashi kepada Japan Times, Minggu (18/1/2015). Kobayashi merupakan komandan divisi kapal selam Jepang antara tahun 2007 dan 2009. Dia menekankan misalnya mengenai ketinggian isi dalam kapal selam. “Lihat misalnya lampu fluorescent. Semua dampak pada lampu akan menggeneralisir, mengaktifkan suara di dalam kapal selam. Selain itu tak ada suara lainnya,” paparnya. “Lampu Fluorescent juga membangkitkan getaran kecil. Oleh karena itu kita juga membuat langkah anti getaran untuk setiap lampu di dalam kapal selam. Semua itu untuk mengantisipai ke pendengaran kuping kita agar nantinya dapat menanggapi baik sonar yang super-sensitive dari kapal musuh,” jelasnya. Suara yang muncul biasanya dari kipas angin, pompa, motor dan lampu fluorescent. Semua itu diantisipasi dengan karet anti getar yang menjadi peredam suara. Tak heran kapal selam Soryu menjadi kapal selam paling canggih dan sama sekali tak terdengar suaranya oleh siapa pun serta oleh kapal mana pun. Pasukan beladiri laut Jepang memang terkenal dengan tenaga bukan nuklir tetapi terkenal dengan ketenangannya yang mendalam (ultra-quiet). Pihak militer Australia mencari kapal dengan teknologi seperti Soryu sehingga kemungkinan kapal selam tersebut akan dijual ke Australia. Kehebatan kapal Soryu ternyata juga diakui oleh Vice Adm. Robert Thomas, Komandan Pasukan Laut Amerika Serikat Armada ke-7. “Apabila mau menemukan kapal selam tenaga elektrik diesel, itu ada di Kobe buatan Jepang,” katanya kepada Bloomberg belum lama ini. "Pihak AS juga ingin agar Australia membeli kapal selam Soryu tersebut untuk memperkuat strategi militer Australia,” kata Kobayashi.