Hari Kedewasaan di Jepang, yang dikenal sebagai Seijin no Hi, adalah hari libur nasional yang dirayakan pada hari Senin kedua di bulan Januari untuk menghormati anak muda yang telah menginjak usia 20 tahun, yang menandai masa peralihan menuju kedewasaan.

Di balik sejarahnya yang sudah berusia berabad-abad, tahukah kamu bahwa perayaan ini bukan hanya sekedar bentuk penghormatan kepada anak muda yang mulai menginjak usia dewasa, tetapi juga sekaligus menjadi momen pelepasan anak-anak muda untuk bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Penasaran apa fakta-fakta lain tentang Hari Kedewasaan di Jepang? Yuk baca sampai akhir

5 Fakta Hari Kedewasaan di Jepang

1. Sudah Ada Sejak Berabad-abad yang Lalu

Asal-usul Hari Kedewasaan Jepang sudah ada sejak zaman kuno. Selama periode Nara (710-794), pria dan wanita muda dari keluarga bangsawan berpartisipasi dalam upacara genpuku dan mogi, yang menandai transisi mereka ke masa dewasa. Ritual ini termasuk mengadopsi gaya rambut baru, mengenakan pakaian dewasa, dan memikul tanggung jawab sebagai orang dewasa.

Seiring berjalannya waktu, praktik ini berevolusi dan menjadi lebih inklusif, hingga akhirnya berubah menjadi hari libur nasional pada tahun 1948 untuk merayakan semua orang dewasa muda yang berusia 20 tahun, yang melambangkan kesiapan mereka untuk berkontribusi kepada masyarakat.

2. Pria dan Wanita Mengenakan Pakaian Tradisional

Pada Hari Kedewasaan, pakaian tradisional memainkan peran penting dalam perayaan tersebut. Para wanita muda sering mengenakan furisode, sejenis kimono formal dengan lengan panjang yang tergerai, dipasangkan dengan gaya rambut yang rumit dan aksesoris seperti jepit rambut dekoratif. Sementara para pria dapat memilih hakama (celana panjang lipit tradisional) daripada kimono.

Pakaian ini mencerminkan pentingnya budaya dari acara ini, karena para peserta mengenakan pakaian terbaik mereka untuk menghormati transisi mereka menuju kedewasaan dan mengambil foto kenang-kenangan dengan keluarga dan teman-teman.

3. Dirayakan dengan Upacara Resmi

Inti dari Hari Kedewasaan di Jepang terletak pada upacara resmi yang diadakan oleh pemerintah daerah di seluruh negeri. Acara ini biasanya diadakan di balai warga atau kantor kota dan mencakup pidato ucapan selamat dari pejabat pemerintah, yang menekankan tanggung jawab dan kesempatan untuk menjadi dewasa.

Para peserta yang mengenakan pakaian tradisional atau setelan formal, sering kali menerima cinderamata sebagai kenang-kenangan. Setelah itu, banyak yang mengunjungi kuil untuk berdoa memohon keberuntungan dan berkumpul bersama keluarga dan teman untuk menandai hari istimewa tersebut.

4. Perbedaan di Sejumlah Daerah

Upacara Hari Kedewasaan dirayakan dengan cara yang berbeda-beda, tergantung daerahnya. Di Tokyo, perayaan yang besar diadakan di lokasi-lokasi ikonik seperti Shibuya, Shinjuku, dan Kuil Meiji Jingu. Di Kota Urayasu, Prefektur Chiba, perayaan secara unik diadakan di Tokyo Disney Resort, di mana para peserta mendapatkan kesempatan untuk merayakannya bersama karakter Disney kesayangan.

Kota Narita menyelenggarakan upacara di Bandara Internasional Narita, menambahkan sentuhan modern pada tradisi ini. Lebih jauh ke selatan di Kitakyushu, Prefektur Fukuoka, acara ini memiliki sentuhan yang berani dan penuh warna, dengan banyak anak muda yang mengenakan pakaian mencolok yang terinspirasi dari subkultur seperti geng motor atau anak nakal, menciptakan tontonan yang sering kali disandingkan dengan perayaan Halloween.

Itulah dia keempat fakta unik tentang Hari Kedewasaan di Jepang, yang dirayakan untuk menghormati anak muda yang telah menginjak usia 20 tahun. Apa fakta tentang Jepang lainnya yang ingin kamu ketahui? Nantikan terus artikel-artikel dari kami hanya di Japanese Station.