Berita Jepang | Japanesestation.com

Murid TK Koshiro Tsuchikawa mencoba tombol penyeberangan pejalan kaki baru yang dipasang di sudut Shinagawa, Tokyo dan mengatakan bahwa tombol itu mudah digunakan.

"Tombolnya sangat mudah untuk ditekan," kata anak berusia 6 tahun itu.

Tombol pejalan kaki, disertai tanda multibahasa tersebut telah dipasang pada 8 Februari lalu.

Perubahan dan tanda baru itu dirancang untuk membantu orang-orang penyandang disabilitas yang memiliki kesulitan dengan tombol versisebelumnya dan diperuntukkan untuk pengunjung asing yang terus meningkat menjelang Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020.

Di Jepang, penyeberangan pejalan kaki sering memiliki tombol "tekan untuk menyeberang" yang akan mengubah lampu lalu lintas hanya saat pejalan kaki ingin menyeberang jalan. Namun kini beberapa penyeberangan mengaktifkan tombol tersebut hanya di malam hari.

Menurut bagian kontrol lalu lintas dari Departemen Kepolisian Metropolitan di Tokyo, mekanisme tombol tekan yang saat ini digunkan telah diperkenalkan pada tahun 1981. Dan saat ini, ada sekitar 13.000 pengendali penyeberangan pejalan kaki di wilayah metropolitan Tokyo.

Jepang Membuat Tombol Penyeberangan yang Bersahabat Dengan Turis Asing
(image : Asahi)

Namun, karena sistem "tekan untuk menyeberang" tidak selalu dilakukan di luar negeri, banyak keluhan dari orang asing yang menunggu lampu lalu lintas untuk menyeberang tanpa menekan tombol tersebut.

Selain itu, karena tombol pejalan kaki yang sudah tua biasanya membutuhkan sentuhan yang kuat untuk aktivasi, terdapat beberapa laporan dari orang disabilitas yang meminta tombol penyeberangan yang dapat ditekan dengan lebih mudah.

Tombol penyeberangan pejalan kaki baru memiliki panel sentuh yang bisa diaktifkan dengan sentuhan ringan. Panel memiliki diagram, yang menggambarkan bagaimana peralihan bekerja. Panel sentuh tersebut juga bekerja bahkan saat seseorang memakai sarung tangan.

Sebuah tanda dalam bahasa Inggris, Cina dan Korea yang menginstruksikan pejalan kaki untuk "menyentuh panel untuk menyeberang jalan di malam hari" juga terpasang di atas saklar panel.

Tanda itu juga membawa kode QR yang dapat discan oleh pejalan kaki dengan ponsel mereka untuk menerima petunjuk mengenai sistem dengan menggunakan 11 bahasa asing lainnya, termasuk bahasa Prancis.

Tombol "press to cross" di Tokyo akan diganti dengan tombol "touch to cross" baru secara bertahap.

(featured image : Asahi Shimbun)