Wisatawan yang akan berkunjung ke Jepang mulai tahun ini hingga 2020 mungkin tak akan melihat adegan tarian di seluruh pusat hiburan malam. Pasalnya, hukum di Jepang mulai berlakukan larangan menari di seluruh tempat hiburan malam jelang Olimpiade Tokyo pada 2020.
Perusahaan Jepang mulai mempertimbangkan hukum yang melarang penari larut malam pada semua klub malam karena hal itu dinyatakan dapat mengurangi serangan polisi di klub malam tersebut. Menari di tempat umum, bagi negara Sakura ini ilegal hukumnya dan hanya diizinkan sampai tengah malam saja. Itu pun hanya di klub malam berlisensi khusus. Aturan ini dibuat untuk meningkatkan kunjungan pariwisata dalam menyambut Olimpiade Tokyo yang akan berlangsung pada 2020. Pemerintahan Jepang merasa pembatasan aturan pada klub malam harus ditegakkan agar Jepang terhindar dari imej buruk, negeri prostitusi. Belum lagi, kejadian tahun 2010 silam membuat polisi Jepang semakin gencar melakukan razia di klub malam paska insiden tewasnya beberapa mahasiswa dalam perkelahian di sebuah klub malam di Osaka. Seperti dilansir dari Telegraph, Rabu (25/6/2014), rencananya Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan meresmikan peraturan baru di mana klub malam tanpa lisensi khusus harus memberhentikan pertunjukan tari-tarian erotis hingga pukul 01.00.
cover image source: factmag-images.s3.amazonaws.com