Berita Jepang | Japanesestation.com

Di hari keenam kunjungan kru Japanese Station dan JS Navigator Edelyn ke Jepang bekerjasama dengan Go! Go! Nihon, kami berkesempatan untuk mengunjungi salah satu sekolah bahasa di Jepang, yaitu Akamonkai, yang terletak di kawasan Nippori, Tokyo. Kami berangkat pagi hari dari tempat kami menginap di Shin Okubo, lalu bertemu dengan perwakilan dari Gogo Nihon bernama Donna Steele yang mengantarkan kami dengan naik kereta hingga tiba di stasiun Nippori.

Begitu keluar stasiun Nippori, kami menuju ke kampus Akamonkai yang jaraknya tidak begitu jauh, hanya sekitar 4 menit berjalan kaki. Nippori sendiri merupakan kawasan hunian di bagian utara Tokyo yang terlihat tenang dan nyaman, sehingga sangat cocok untuk berkonsentrasi dalam menuntut ilmu. Di kawasan ini terdapat banyak toko, restoran, dan supermarket serta hunian yang setidaknya lebih murah untuk ditinggali dibandingkan tempat lainnya di Tokyo.

Kawasan ini juga sangat strategis, sekitar 36 menit dari bandara Narita dengan menggunakan kereta, dan akses menuju kawasan lainnya dapat dilakukan hanya dengan satu kali naik kereta Yamanote Line tanpa perlu berganti kereta. Misalnya, dalam waktu 7 menit kalian bisa sampai ke Akihabara, lalu 13 menit menuju ke Ikebukuro, 17 menit ke Shinjuku, dan 29 menit ke Shibuya. Jadi, walau serius menuntut ilmu tapi saat waktu luang atau di akhir pekan kalian juga bisa berekreasi ke tempat-tempat wisata yang tidak jauh dari Akamonkai.

Akamonkai yang telah berdiri sejak tahun 1985 dan telah meluluskan lebih dari 15.000 pelajar, merupakan sekolah bahasa Jepang terbesar di Tokyo. Sekolah ini memiliki sistem belajar yang ketat akan tetapi sangat efektif dan menyediakan berbagai macam kursus yang sesuai dengan kebutuhan pelajarnya. Melalui 13 level kelas dan para staf serta pengajar veteran yang mendukung komunikasi dengan 6 bahasa, Akamonkai akan membantu meningkatkan kemampuan bahasa Jepang pelajarnya dengan seimbang secara keseluruhan baik dalam membaca, menulis, berbicara, dan mendengar.

Dengan lebih dari 100 tenaga pengajar yang terlatih dan berpengalaman juga sistem belajar yang ketat namun sangat efektif, Akamonkai juga mendukung kemampuan belajar dan berkarir. Ini merupakan hal yang baik untuk mereka yang ingin serius menguasai Bahasa Jepang, melalui program persiapan universitas bagi mereka yang ingin terus melanjutkan ke tingkat edukasi yang lebih tinggi, serta potensi untuk mendapatkan pekerjaan penuh di Jepang.

Akamonkai juga memiliki beberapa gedung kampus dan asrama di Nippori yang letaknya tidak berjauhan. Beberapa saat sebelum tiba di kampus Akamonkai, kami melihat gedung asrama tempat para pelajarnya tinggal yang terletak tidak jauh dari gedung kampusnya dan tahan gempa. Selain menyediakan asrama, Akamonkai juga mendukung kehidupan para pelajarnya dengan berbagai beasiswa dan memberitahu tentang kerja paruh waktu yang tersedia di daerah tersebut. Melalui berbagai acara dan kegiatan, para pelajar yang menuntut ilmu di Akamonkai akan memiliki kehidupan kampus yang menyenangkan.

Setibanya di kampus Akamonkai, kami disambut dengan ramah oleh para stafnya yang kemudian mengantarkan kami menuju ruang kelas untuk melihat secara langsung proses belajar-mengajar di sana. Di kampus Akamonkai, para pelajarnya berasal dari berbagai negara, ada yang berasal dari Italia, Spanyol, Jerman, dan lainnya. JS Navigator Edelyn juga sempat merasakan bagaimana suasana belajar di sekolah tersebut yang terasa menyenangkan.

Kami lalu bertemu dengan salah seorang pelajar di Akamonkai yang berasal dari Semarang. Wah, senangnya, akhirnya bisa bertemu dan berbincang-bincang dengan sesama warga Indonesia! Kami pun bertanya pada pelajar bernama Melisa yang sudah setahun lebih berada di sana tentang bagaimana kesan-kesannya belajar di Akamonkai. Menurut Melisa Akamonkai itu termasuk sekolah terbesar dan terpercaya di Jepang yang sistemnya lebih terorganisir dan tertata rapi sehingga ia bisa belajar bahasa Jepang lebih cepat.

Awalnya, ia mendaftar untuk belajar di Akamonkai melalui Go! Go! Nihon yang menurutnya terpercaya dan membantunya dalam mengurus dokumen. Tanggapan serta prosesnya pun cepat sehingga ia percaya dan menyerahkan semuanya pada Go! Go! Nihon, hingga akhirnya bisa berangkat ke Jepang. Melisa kemudian datang ke Jepang dengan diantarkan oleh keluarganya dan setibanya di Nippori ia pun bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan dan teman-teman barunya.

Dalam hal bahasa pun ia tidak mengalami kesulitan karena para pelajar di Akamonkai berasal dari berbagai negara dan sebagian besar bisa berbahasa Inggris. Di Akamonkai, Melisa pun memiliki kesempatan untuk lebih banyak berbicara dalam bahasa Jepang dan mengenal orang-orang dari beragam budaya lainnya sehingga terasa sangat menyenangkan dan sangat direkomendasikan untuk orang Indonesia yang hendak belajar di Jepang.

Setelah melihat ruang kelas dan berbincang-bincang dengan beberapa pelajar, kami lalu turun menuju perpustakaan Akamonkai yang terletak di lantai basement gedung kampusnya. Di perpustakaan tersebut kami melihat banyak pelajar yang sedang serius membaca buku, yang tentunya di ruangan tersebut tidak diperkenankan untuk bersuara gaduh. Koleksi buku di perpustakaan ini pun cukup lengkap dan tentunya menunjang untuk menambah pengetahuan.

Setelah meliput suasana belajar di Akamonkai, kami lalu mengunjungi beberapa tempat yang populer di Nippori. Walaupun Nippori merupakan kota kecil, namun memiliki beberapa bangunan berukuran besar dan megah, salah satunya adalah Station Garden Tower, gedung pencakar langit dengan 40 lantai yang menjulang setinggi 153 meter. Selain itu, Nippori juga memiliki stasiun kereta yang cukup besar, tempat di mana kami mengakhiri perjalanan di kota kecil itu dan beranjak pulang ke Shin Okubo.

Masih ada lagi tempat menarik lainnya di Jepang yang dikunjungi kru Japanese Station dan JS Navigator Edelyn dalam rangka kerjasama dengan Go! Go! Nihon. Ikuti terus perjalanan kami ya!