Berita Jepang | Japanesestation.com

Kyoto memang dikenal sebagai kota sejuta kuil karena banyak banget kuil-kuil cantik di dalamnya. Nah, salah satunya adalah Ginkakuji, kuil Zen indah sekaligus merupakan contoh sempurna dari estetika keindahan wabi-sabi. Yuk, kita “berkunjung!”

Kuil “Perak” Ginkakuji

kuil Kyoto ginkakuji japanesestation.com
Ginkakuji (japanvisitor.com)

Jika kalian mendengar namanya tanpa melihat bentuk bangunannya, mungkin kalian akan membayangkan kalau kuil ini berwarna perak (gin = perak dalam bahasa Jepang). Padahal, nyatanya kuil ini bercat hitam-putih dan tak ada warna peraknya sama sekali. Lantas, mengapa namanya seperti itu? Nah, mari simak alasannya di bawah!

Jadi, kuil yang dikenal dengan taman batunya ini dibangun oleh seorang shogun, Ashikaga Yoshimasa sebagai sebuah villa. Ashikaga Yoshimasa merupakan sosok pemimpin yang miskin dan tidak kompeten dalam hal penanganan konflik yan saat itu terjadi. Namun, ia juga sangat artistik, dibuktikan dengan villa itu yang akhirnya menjadi pusat budaya Higashiyama, seperti adanya teater Noh, upacara minum teh, dan ikebana (seni merangkai bunga). Yoshimasa hidup di villa ini dari tahun 1484 hingga akhir hayatnya pada 1490. Setelah meninggal, villa ini pun diubah menjadi kuil Buddha sesuai dengan permintaannya.

Nah soal nama, Ashikaga Yoshimasa memang sempat ingin mendekorasi Ginkakuji tersebut dengan silver leaf, mirip dengan Kuil Kinkakuji yang berwarna emas. Akan tetapi, adanya Perang Onin membuatnya sulit terlaksana. Ada juga yang mengatakan bahwa nama “perak” tersebut merupakan gambaran dari pantulan bulan di kayu paviliun saat musim hanami, di mana orang-orang meminum sake sambil mendengarkan puisi yang dibuat Yoshimasa dan kawan-kawannya.  

Bagian Kuil Ginkakuji

Kuil ini memiliki beberapa lantai, dengan lantai pertama digunakan sebagai tempat tinggal, sementara lantai atas kuil digunakan sebagai ruang altar Buddha (butsuma) dan dihiasai dengan patung Kannon.

Togu-do Hall di dalamnya memiliki 4 ruang tatami yang dikenal dengan nama Dojin-sai dan didesain oleh Murata Shuko. Konon, tempat ini merupakan model dari tearoom lain di Jepang lho!

Nah, ruang Dojin-sai merupakan ruangan berisi perapian cekung dan tokonoma. Ada juga sebuah koridor kecil mengarah ke Roseitei, ruangan yang digunakan oleh Yoshimasa untuk upacara pembakaran dupa. Sementara itu, Aula Utama atau Butsuden (Aula Buddha) berisi gambar Sakyamuni, tapi tertutup untuk pengunjung.

kuil Kyoto ginkakuji japanesestation.com
Kogetsudai (japanvisitor.com)
kuil Kyoto ginkakuji japanesestation.com
Taman di Ginkakuji (japanvisitor.com)

Taman batunya dirancang oleh ahli kebun Soami dan memiliki sebuah hiasan berupa batu berbentuk kerucut besar yang disebut "Platform Pemandangan Bulan" (kogetsudai) yang dikelilingi pasir putih yang mewakili danau Cina. Sangat cantik!

Kini, Ginkakuji setara dengan Kiyomizu Dera dan Kinkakuji (Paviliun Emas) sebagai salah satu situs yang paling banyak dikunjungi di Kyoto!

Untuk memasuki Kuil Ginkakuji, teman-teman harus merogoh kocek sebesar 500 yen untuk orang dewasa dan 300 yen untuk anak-anak hingga usia SMP.

Ingin berkunjung ke kuil “perak” Ginkakuji jika ke Kyoto nanti?

Sumber

Japan Visitor

JNTO