Ishikawa, sebuah prefektur yang dikenal sebagai penjaga warisan budaya dan spiritual Jepang. Tersembunyi di antara pemandangan alam yang menakjubkan dan kota-kota tradisional, Ishikawa menawarkan sejumlah kuil kuno yang menjadi saksi bisu sejarah dan kehidupan spiritual Jepang. Destinasi kuil di Ishikawa tidak hanya menawarkan keindahan arsitektur yang memukau, tetapi juga menjadi tempat suci bagi praktik keagamaan, meditasi, dan refleksi. 

Setiap kuil memiliki cerita dan keunikan tersendiri, mulai dari Kuil Myoryuji yang terkenal dengan sebutan Ninja-dera hingga Kuil Myojoji, yang memiliki desain pagoda bertingkat lima. Rasakan kedamaian yang tiada tara dengan berkunjung ke kuil-kuil di Ishikawa.

1. Kuil Myoryuji

Kuil Myoryuji (妙立寺) merupakan salah satu kuil yang unik di Kanazawa. Kuil yang dibangun di era penguasa Maeda pada Zaman Edo tersebut menyimpan mekanisme pertahanan seperti jebakan dan rute pelarian. Ini sebabnya Kuil Myoryuji sering disebut Ninja-dera atau kuil ninja. Meskipun begitu, pada faktanya kuil ini tidak memiliki hubungan sama sekali dengan ninja.

Di eranya, Kuil Myoryuji dirancang untuk menghindari larangan pemerintahan shogun terhadap struktur militer pertahanan. Karena pada saat itu shogun memberlakukan pembatasan bangunan yang ketat sebagai salah satu cara untuk melemahkan Daimyo atau penguasa feodal regional, maka.dibangunlah kuil ini yang berfungsi sebagai pos terdepan bersenjata rahasia.

Keluarga Maeda, penguasa wilayah Kaga (sekarang Ishikawa dan sekitarnya), membangun sederet kuil di tepi utara dan selatan kota untuk melindungi Kastil Kanazawa dari serangan. Kuil yang dibangun pada 1643 ini menyimpan berbagai jebakan dan rute pelarian. Bahkan kotak sumbangan kuil menyembunyikan pintu jebakan dan, menurut legenda, terdapat sebuah terowongan yang menghubungkan sumur Myoryuji dengan kastil.

2. Kuil Natadera

Kuil Natadera (那谷寺) merupakan kuil yang didirikan oleh biksu Buddha yang sedang mencari seorang dewi saat mengunjungi Gunung Haku pada tahun 717. Setelah menyadari bahwa dewi itu adalah Kannon atau Kwan-Im, dewi welas asih, biksu itu mengukir patung kayu Kannon, yang bersama dengan Gunung Haku tetap menjadi objek pemujaan utama Natadera hingga saat ini.

Kuil beraliran Buddha Shingon ini memiliki halaman yang luas dengan banyak bangunan, taman kolam, dan permukaan batu yang khas dengan gua meditasi yang diukir dengan tangan dan anak tangga yang diukir di tepi tebing. Halaman yang luas membutuhkan waktu setidaknya setengah jam untuk dijelajahi. Pengunjung pertama kali menemukan Aula Kondo yang baru saja direkonstruksi yang menampung patung besar Kannon. Sebuah rumah harta karun berdiri di sebelahnya.

Di bagian paling belakang halaman berdiri kuil utama, sebagian dibangun menjadi sebuah gua besar. Bangunan tersebut menyimpan objek pemujaan utama candi, yaitu patung kayu Kannon. Sebuah pagoda bertingkat tiga dan dek observasi menghadap ke seluruh halaman kuil dari lereng bukit di seberang tebing. Sebuah menara lonceng dan beberapa bangunan tambahan lainnya terletak di sepanjang jalan berhutan kembali ke pintu masuk.

3. Kuil Oyama

Kuil Oyama atau Oyama Jinja (尾山神社) didirikan pada tahun 1599 oleh Maeda Toshinaga, yang menjadi penguasa daerah saat itu. Kuil ini dibangun untuk menghormati leluhurnya yakni Maeda Toshiie, yang merupakan penguasa pertama Klan Maeda

Kuil Oyama terkenal dengan gerbangnya yang tidak biasa, yang dirancang oleh seorang arsitek Belanda dengan menggabungkan unsur Eropa dan Asia. Lantai pertama memiliki pengaruh budaya Jepang dan Tiongkok, dan lantai atas pernah berfungsi sebagai mercusuar dengan jendela kaca patri Belanda.

Pada awalnya, gerbang kuil berfungsi sebagai pintu masuk ke Kastil Kanazawa. Hingga kemudian dipindahkan ke Kuil Oyama. Di halaman kuil terdapat patung Penguasa Toshiie. Selain itu, terdapat juga taman yang luar biasa indah dengan kolam dan jembatan yang dibuat mirip bentuk kecapi.

3. Kuil Myojoji

Kuil Myojoji (妙成寺) adalah kuil utama aliran Buddhisme Nichiren di wilayah Hokuriku, yang meliputi Ishikawa dan prefektur sekitarnya. Kuil ini didirikan pada tahun 1294 oleh Santo Nichizo, yang merupakan penganut Nichiren sendiri. 

Kuil ini terkenal dengan pagoda bertingkat lima-nya, yang dibangun pada tahun 1618 dan memiliki tinggi hampir 35 meter. Pagoda tersebut dapat dilihat di udara saat pertama kali mendekati halaman candi. Di sebelah kanan anak tangga, yang mengarah ke pagoda, terdapat patung Nichizo, pendiri kuil.