Sekilas bentuknya seperti daun pisang yang dibakar, hitam tipis dan kering. Justru kombu, si hitam inilah yang menjadi bahan dasar kaldu untuk makanan Jepang. Biang kaldu untuk semua makanan Jepang yang membentuk rasa enak, umami!
Makan makanan Jepang tanpa rasa dan aroma kombu, pasti seperti ada yang kurang. Sebagai biang kaldu dari aneka makanan, kombu menjadi bagian penting dan rahasia kelezatan makanan khas negeri sakura.
Kombu adalah satu dari tiga unsur utama pembuatan dashi atau air kaldu. Makanan berkuah khas Jepang pasti tidak pernah absen dari kombu. Kombu adalah rumput laut dari jenis laminaria. Hampir 90% dari konsumsi kombu di Jepang merupakan hasil budidaya di daerah Hokkaido.
Kombu yang juga populer di Korea ini juga dibudidaya di daerah sepanjang garis pantai Samudera Pasifik di Tohoku dan laut pedalaman Seto dan dipanen sekitar 2 tahun sekali. Kombu dijual dengan beragam variasi. Ada yang dijual kering (dashi kombu), ataupun dibuat acar (su kombu). Di kota Sakai, kombu direndam dengan cuka dan gula kemudian diserut tipis. Proses tersebut menghasilkan 2 warna kombu, yaitu putih (oboro kombu), dan hitam (Kuroi Oboro). Rasanya enak kenyal dan gurih.
Karena gurih dan enaknya, kombu dijuluki sebagai rasa ke lima di lidah, atau istilah populernya umami. Selain gurih enak, kombu juga mengandung nutrisi baik bagi tubuh. Berserat tinggi, juga mengandung zat besi dan kalsium. Kombu dapat menurunkan tekanan darah tinggi dan mencegah diabetes. Kombu juga menjadi salah satu produk laut yang mengandung yodium tinggi. Di daerah lain di Jepang, kombu dikonsumsi dengan cara yang lain lagi, yaitu dimakan mentah seperti sashimi.
Selain itu, kombu juga diolah menjadi permen. Untuk mengolahnya, kombu biasanya direndam dulu di dalam air hingga lunak. Selanjutnya direbus dalam air beberapa saat hingga keluar sari rasanya. Di Jakarta, kombu dari Jepang dan Korea bisa dibeli di toko bahan makanan Jepang atau swalayan besar. Dikemas dalam plastik dan harganya lumayan mahal.