Orang-orang yang tinggal di pulau-pulau Asia Timur memiliki harapan hidup lebih panjang yaitu usia 82,5 tahun, dibandingkan penduduk di wilayah Barat, 80 tahun. Tingkat obesitas penduduk di Jepang juga hanya 3,5%, begitu juga tingkat kanker payudara, kanker prostat dan penyakit jantung. Pola makan bisa jadi kunci utama rahasia umur panjang tapi juga dalam kondisi sehat penduduk Jepang. Melansir dailymail, Senin (23/06/2014), berikut pola makan yang mungkin bisa semua orang tiru.

Makanan penutup Kebiasaan sehat: Setelah makan orang Jepang biasa minum teh hijau atau buah ketimbang puding. "Makanan penutup adalah sesuatu yang harus diperhatikan dengan kopi pada sore hari, porsinya juga jauh lebih kecil daripada di Barat," kata Dr. Craig Wilcox. Teori: Bukti telah menghubungkan gula dengan kenaikan berat badan dan penyakit seperti diabetes, penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Fakta: Orang Jepang mengkonsumsi gula rata-rata 48,8 gram per hari. Berapa konsumsi gula-gula Anda setiap hari?

Salad diganti dengan rumpul laut Kebiasaan sehat: Para ahli menghubungkan kesehatan dan umur panjang dengan pola makan orang Jepang yaitu rendah lemak dan tinggi akan buah dan sayuran laut seperti rumput laut. Teori: Rumpul laut mengandung antioksidan untuk melawan penyakit dan membantu menurunkan berat badan. Bukti: Para ilmuwan dari Newcastle University melapotkan bahwa alginat yaitu senyawa dalam rumput laut menghentikan tubuh menyerap lemak. Studi juga menemukan konsumsi empat kali lipat alginat meningkatkan tubuh menyerap lemak sebesar 75%. Anda bisa menambahkan rumpul laut dalam salad harian Anda.

Berhenti sebelum kenyang, setidaknya 80% Kebiasaan sehat: Pulau terpencil Okinawa memiliki penduduk yang tertua di dunia, ternyata mereka menerapkan cara makan 'hara hachi bu', yaitu berhenti makan sekitar 80% kenyang, jadi tidak 100% kenyang. Teori: Jika Anda berhenti makan sebelum kenyang dan menunggu beberapa saat, Anda akan menemukan bahkan Anda tidak membutuhkan beberapa suapan lagi. Sehingga Anda makan lebih sedikit dan tetap langsing serta sehat. Bukti: Teori ini berdasarkan penundaan antara perut penuh dan otak menerima sinyal ini. Sementara orang Inggris menyukai piring yang bersih, orang Jepang percaya bahwa pembatasan kalori membantu menjaga berat badan yang sehat dan melindungi tubuh dari penyakit seperti jantung dan kanker. Studi 20 tahun lalu pada monyet mengungkap pembatasan kalori sebesar 30% memiliki rentang hidup lebih lama dan menunjukkan penuaan otak yang lebih lambat. "Asupan kalori harian Jepang sepuluh persen lebih sedikit daripada di Inggris. Itu karena pola makanan lebih mengisi, dan makanan yang disajikan di piring yang lebih kecil," kata Naomi Moriyama, pengarang buku 'Japanese Women Don’t Get Old Or Fat'.

Nikmati sushi tapi kendalikan saus kedelainya Kebiasaan sehat: Sushi adalah sumber yang baik dari asam lemak omega 3 yang baik untuk kesehatan otak dan jantung. Orang Jepang makan 80-100 gram ikan setiap hari. Teori: "Sushi adalah sumber omega 3 asam lemak dan cara sehat untuk makan protein karena tidak disertai dengan lemak jenuh seperti dalam diet Barat," kata Dr. Craig Wilcox peneliti pada Pusat Penelitian Okinawa untuk Pengetahuan Panjang Umur. Bukti: Penelitian menemukan angka yang rendah akan penyakit jantung di Jepang juga menurun seiring kesenangan mereka akan makan ikan dan seafood. Pria Jepang memiliki kadar kolesterol yang kurang dalam arteri ketimbang pria AS, meskipun mereka memiliki tekanan darah yang sama dan lebih tinggi kebiasaan merokoknya. Diet yang tinggi ikan mungkin memiliki efek perlindungan terhadap kesehatan arteri. Anda bisa membiasakan makan sushi atau minyak ikan sedikitnya sekali dalam seminggu. Usahakan tidak menggunakan sausnya karena tinggi garam.

Makan makanan berfermentasi Kebiasaan sehat: Selama berabad-abad, orang Jepang telah mengkonsumsi sayuran fermentasi atau acar. Teori: Sayuran fermentasi menumbuhkan bakteri sebelum mereka dicerna dalam tubuh. Ini membuat makanan lebih mudah bagi tubuh untuk menyerap nutrisinya dan merangsang pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Bukti: Penelitian menunjukkan bakteri baik dalam usus yang sehat memiliki kaitan dengan sistem kekebalan tubuh. Sebanyak 80% sel-sel kekebalan tubuh kita berada dalam usus. Sayuran fermentasi menyediakan sumber yang kaya akan bakteri asam laktat yang dianggap paling berguna untuk kesehatan usus. Penelitian menunjukkan suguki, acar lobak bisa mencegah dari flu. Miso juga terbuat dari kedelai yang difermentasi.

Berjalanlah ketika bekerja Kebiasaan sehat: Mengemudi kendaraan sangat mahal di Jepang. Penduduk di sana lebih memilih naik angkutan umum atau berjalan kaki. "Salah satu rahasia kesehatan terbesar dari gaya hidup Jepang adalah berjalan," kata Naomi Moriyama. Orang-orang di sana rata-rata berjalan dua atau tiga kali setiap hari. Teori: Berjalan kakilah setidaknya 30-60 menit setiap hari. Bukti: Berjalan selama dua hingga dua setengah jam seminggu bisa menambah tujuh tahun hidup Anda. Demikian hasil penelitian Harvard University pada 2012. Mereka meninjau enam studi jangka panjang tentang manfaat jalan kaki dan menemukan bahkan jalan cepat 75 menit bisa memperpanjang hidup hampir dua tahun. Bagaimana megikutinya? Anda bisa mulai menerapkannya. "Kebanyakan orang bisa menemukan cara cepat untuk berjalan selama 30 menit dalam sehari," kata Moriyama.