Hampir semua siswi di Jepang memakai seragam sekolah dengan rok pendek yang berada jauh di atas lutut. Hal tersebut disebabkan karena sekolah di negara tersebut memang menerapkan standar dalam penggunaan roknya, sehingga terlihat perbedaan yang mencolok antara seragam para siswi di negara lain dengan siswi di Jepang yang terlihat modis, unik dan seksi.
Budaya mengenakan rok pendek sendiri dimulai ketika Gyaru menjadi tren di era 90-an. Dipengaruhi oleh bintang pop Jepang, Namie Amuro dengan roknya yang super pendek, alis tipis, dan rambut di-bleach. Gaya seperti itulah yang kemudian diadopsi oleh siswi-siswi di Jepang untuk seragam sekolah mereka dan mereka pun mulai membuat rok mereka lebih pendek.
Selain karena aturan, alasan mereka menggunakan rok pendek adalah agar terlihat modis. Sekolah di Jepang sebenarnya menerapkan aturan penggunaan rok kurang dari 5cm-10cm di atas lutut, namun sebagian besar dari mereka memilih melanggar peraturan sekolah agar tetap terlihat keren dan modis.
Alasan lainnya memakai rok pendek adalah karena mereka percaya bahwa hal itu akan membuat kaki mereka terlihat lebih panjang. Namun, tampaknya sekarang ini sudah banyak anak perempuan yang mulai suka mengenakan rok selutut karena hal ini dianggap membuat mereka terlihat seperti gadis yang sopan dan menjadi lebih anggun. Contohnya adalah rok yang dipakai oleh idol group Nogizaka46.
Meski demikian, budaya menggunakan rok di atas lutut ini tentunya tidak akan serta-merta menghilang, karena budaya ini adalah bagian dari jiwa pemberontak para gadis sekolah di Jepang.
(All images: tokyogirlsupdate.com)