Berita Jepang | Japanesestation.com

Tidak bisa dipungkiri bahwa kepopuleran game Animal Crossing: New Horizons sudah mewabah. Game ini merambah semua orang dari berbagai kalangan, hingga seiyuu dan selebriti. Namun, bagaimana dengan versi smarphone-nya, Animal Crossing: Pocket Camp? Ternyata, game ini pun tidak mau kalah, bahkan hampir menyaingi kepopuleran game teranyar dari seri Animal Crossing itu. Tidak percaya? Mari kita buktikan!

Memasuki tahun ketiganya dirilis, Pocket Camp masih sama seperti dulu, tetap grindy dan membuatmu bermain terus menerus. Namun, inilah salah satu yang membuat game ini bertahan hingga kini.

Berbagai dekorasi dan set furniture yang ada di Pocket Camp sangat imut, bahkan bisa bikin cemburu para player New Horizons nih! Apalagi, ditambah fakta kalau item di Pocket Camp “berbeda” dengn di New Horizons.

“Kamu bisa menaruh teacup dan seluruh theme park  [dalam New Horizons], tapi… tidak ada dampaknya kan ke para villager,” ujar luulubuu, salah satu content creator di situs berita Polygon.

“Pocket Camp membuat item tersebut punya animasi dan tujuan yang spesifik," tambahnya sambil menunjukkan bagian favoritnya dalam game, di mana para villager berdansa dengan Gyroids—karakter yang jarang ditemukan di New Horizons.

Tentu saja New Horizons memiliki animasi yang tak kalah apik. Setiap player pasti senang melihat para villager berjalan ke sana kemari atau mengambil foto dengan smartphone mereka.  Namun, interaksi dalam New Horizons sedikit “sepi” berbeda dengan Pocket Camp yang memiliki animasi dan interaksi unik untuk hampir semua yang para player-nya buat!

“Ketika kamu mulai bermain New Horizons, kamu akan mendapat penyimpan dengan batas 80 item yang dapat di-upgrade menjadi 1.600 item, sementara di Pocket Camp, kamu akan mendapat penyimpanan dengan batas 3.000 item dari awal, jauh kebih banyak kan?” ujar Laura Huson, editor Polygon

Tentunya, hal ini pasti sengaja dirancang oleh para staf pembuat game ini agar para player “betah” dan tidak merasa ditipu untuk mengeluarkan uang lebih banyak hanya untuk sebuah mobile game.

“Kami (player) sering mendapat hal-hal baru dan konten baru juga selalu ada,” tambah Hudson yang mengaku tak masalah jika harus membayar untuk memainkan game ini.

“Aku merasa tidak rugi jika harus merogoh kocek untuk membeli beberapa item untuk membuat game ini tetap hidup,” lanjutnya.

Ya, fitur dalan New Horizons memang dibagikan secara perlahan, berbeda dengan Pocket Camp yang membuatmu bebas melakukan apa yang kamu mau.

“Pocket Camp membuat mendekorasi campsite atau kabinmu serasa sebuah taman bermain di mana imajinasi tidak dibatasi,” kata Hudson.

Ada lagi yang berbeda nih dengan New Horizons, dalam Pocket Camp, kamu tidak hidup dalam scene-scene tersebut. Sebagai player, kamu akan membuat skenario untuk membuat para villager-mu senang, dan ketika mereka menyukainya, reaksinya sangat lucu. Reaksi ini membuatmu merasa wajib untuk membuat GIF atau mengabadikannya lewat screenshot. Namun, dalam New Horizons, kamu bisa melakukan hal “lebih” apalagi dengan diperkenalkannya fitur seperti terraforming.

Meskipun begitu, inti dua game ini tetap sama, untuk membuat sebuah tempat di mana orang-orang bisa tertarik untuk tinggal. Meski kadang dekorasi yang berlebihan justru membuat yang lain tak tertarik.