Menurut laporan terbaru dari Institute Nasional Kependudukan dan Jaminan Sosial Jepang, persentase orang yang menunggu sampai mereka berumur 50 tahun untuk menikah telah meningkat dengan jumlah 3,23% pada pria dan 2,45% pada wanita. Itu menunjukkan bahwa satu dari empat pria Jepang dan satu dari tujuh wanita Jepang menunggu hingga mereka berumur 50 tahun untuk menikah
Persentase tertinggi pria Jepang yang belum menikah saat ini terdapat di Okinawa sementara jumlah terbesar dari wanita Jepang yang belum menikah ada di Tokyo. Hal ini membuat pemerintah Jepang khawatir karena berkurangnya dan menuanya penduduk mereka.
Seperti dikutip dari nextshark.com, para ahli mengatakan bahwa angka-angka dari laporan yang dirilis setiap lima tahun sebagai bagian dari sensus nasional ini mencerminkan efek dari tekanan sosial untuk menikah serta kesengsaraan kerja, sehingga banyak orang yang memilih untuk tetap melajang atas kehendak mereka sendiri.
Peneliti senior di Dai-ichi Life Research Institute, Akiko Kitamura, menyatakan bahwa banyak kawula muda yang tidak dapat membayangkan memiliki sebuah keluarga, terutama anak, serta kurangnya kesempatan untuk bertemu orang-orang dan meraih kesuksesan secara finansial, yang membuat mereka tidak bisa menikah walaupun menginginkannya.
Menurut Kitamura, pemerintah Jepang harus membuat kebijakan yang akan membantu menstabilkan dan menciptakan sebuah lingkungan di mana pria dan wanita dapat bekerja dan membesarkan keluarga sebagai solusinya.