Berita Jepang | Japanesestation.com

Terlatih dalam seni rupa seperti menari, menyanyi, memainkan shamisen, tata krama makan, dan percakapan ramah, Geisha telah menjadi ikon budaya Jepang. Geisha sangat populer di kalangan turis asing yang berharap untuk melihat mereka dalam perjalanan mereka, mereka masih dapat dilihat di jalan-jalan Kyoto, dan tampaknya melanjutkan banyak tradisi pertunjukan yang telah berlanjut selama ratusan tahun di negara yang menakjubkan ini.

Namun ada pertanyaan yang umum di antara para turis, yaitu “kenapa Geisha menggunakan riasan wajah yang sangat putih?". Memang, kamu pasti sudah familiar dengan lapisan tebal bedak putih yang mungkin merupakan karakteristik yang paling dikenali dari seorang Geisha.

Geisha
Kenapa Geisha memakai riasan wajah putih? (kyotokimono-rental.com)

Geisha adalah seorang seniman penghibur yang secara tradisional mereka tampil untuk menjamu bangsawan Jepang yang kaya. Mereka mencapai status sebagai Geisha setelah proses pelatihan yang melelahkan yang memakan waktu bertahun-tahun. Para pemula berlatih keras sebagai Maiko selama bertahun-tahun sebelum mencapai pangkat yang lebih tinggi sebagai Geisha “sejati”, dan adalah hal yang umum bagi mereka untuk mulai berlatih pada usia 15 tahun.

Dalam pelatihannya, mereka diajari cara menari, bernyanyi, memainkan alat musik, dan membuat percakapan yang menghibur dengan pelanggan. Di masa lalu, para Geisha sering kali dianiaya, dipenjara, atau dipekerjakan sebagai selir. Namun untungnya hal tersebut sudah tidak terjadi lagi, yang tersisa adalah komunitas Geisha profesional yang menawarkan hiburan luar biasa di tempat makan yang elegan.

Alasan Geisha Memakai Riasan Putih 

Geisha
Kenapa Geisha memakai riasan wajah putih? (kyotokimono-rental.com)

Selama Periode Heian (794 - 1185), budaya Tionghoa sangat berpengaruh di Jepang, dan ini termasuk tren dan praktik kecantikan. Wanita 'penghibur' di Cina memakai riasan wajah putih tebal karena terlihat lebih baik dalam cahaya, terutama jika mereka tampil atau menghibur bangsawan.

Tentu saja, dalam periode itu, tidak ada pencahayaan buatan untuk membuat seseorang tampak lebih cantik, hanya ada cahaya lilin. Karena itu Geisha juga memakai riasan wajah putih untuk menciptakan tampilan porselen, dengan tujuan menciptakan ekspresi wajah yang menonjol dan bisa terlihat jelas. Ini sangat penting karena Geisha sebagian besar menghibur, menari, dan menyanyi untuk klien mereka hingga malam hari, dan karena itu tidak ada cahaya selain lilin. Sangat penting bagi wajah mereka untuk terlihat dan dikenali.

Meskipun saat ini praktik tersebut tidak lagi diperlukan dengan adanya teknologi modern dan efek pencahayaan, para Geisha modern masih melanjutkan praktik ini untuk mempertahankan tradisi, seperti halnya yang mereka lakukan dengan aspek tradisional lain dari penampilan Geisha seperti kimono dan aksesori lainnya.

geisha
Salah satu contoh riasan wajah Geisha modern (tokyoweekender.com)

Ini mungkin menjelaskan mitos seputar riasan tebal dan putih tidak wajar yang digunakan oleh Geisha, baik di masa lalu maupun saat ini. Salah satu teori yang umum adalah bahwa orang Jepang mengagumi kulit putih alami seperti bangsa Eropa, dan riasan Geisha ini dimaksudkan untuk mendapatkan tampilan yang sama tetapi tidak membuat wajah mereka tampak lebih “Eropa”.

Tren tersebut terus berlanjut hingga hari ini, tidak hanya di Jepang, tetapi di berbagai negara lainnya di Asia, seperti Cina dan Korea Selatan, dan banyak lagi. Bahkan banyak produk kecantikan modern Jepang saat ini dirancang untuk membuat kulit orang Jepang tampak lebih pucat dari warna aslinya.