Demi Cinta, Putri Ayako Lepaskan Gelar Kerajaan Jepang
%%excerpt%% Pernikahan antara Putri Ayako dan Kei Moriya diadakan dengan upacara tradisional Jepang yang berlangsung di Kuil Meji, Tokyo.
Yamete Kudasai
October 30, 2018
Berita Jepang | Japanesestation.com
Peribahasa bagai pungguk merindukan bulan, mungkin tidak berlaku bagi seorang pria dari kalangan jelata, Kei Moriya. Berstatus sebagai warga negara biasa, dirinya berhasil menikahi keturunan bangsawan dari kerajaan Jepang, Putri Ayako yang memiliki gelar resmi Princess Ayako of Takamado. Keduanya resmi menikah pada Senin, 29/10. Dengan pernikahan tersebut, Putri Ayako secara otomatis melepas status keluarga kerajaan yang disandangnya. Pernikahan antara Putri Ayako dan Kei Moriya diadakan dengan upacara tradisional Jepang yang berlangsung di Kuil Meji, Tokyo. "Pernikahan ini membuat saya dipenuhi kegembiraan karena kami banyak dikunjungi tamu dan mereka memberi kami selamat," sebut Putri Ayako seperti dikutip dari Reuters, Senin (29/10). Kerajaan Jepang selama tiga generasi terakhir memberikan kebebasan kepada anggota keluarganya untuk memilih pendamping hidup. Kaisar Akihito adalah orang pertama yang melakukan hal itu. Ia menikahi seorang yang ditemuinya di lapangan tenis yang akhirnya menjadi Permaisuri Michiko. Sementara anaknya, Putri Ayako (28) menikahi seorang pegawai perusahaan kapal Nippon Yusen, Kei Moriya. Setelah resmi menikah Putri Ayako akan mengganti nama menjadi Ayako Moriya. Kisah percintaan dua orang yang berbeda ‘kelas’ ini, mungkin bisa jadi inspirasi buat kamu para jomblo yang mengharapkan pasangan yang ideal, bahkan dari kelas yang jauh di atas kamu saat ini. Selama ada kata cinta, dua kasta yang berbeda sekalipun tidak akan sanggup untuk menghalangi.