Sama halnya dengan negara-negara lain pada umumnya, Jepang pun memiliki 2 tipe penduduk baik itu pribumi maupun non-pribumi, contoh kasus negara Amerika yang mempunyai penduduk Native America (warga Amerika) dan suku Indian. Penduduk asli Jepang adalah suku Ainu yang umumnya hidup dalam beberapa kelompok minoritas dan masih hidup dengan cara lama. Tetapi bukan tidak mungkin kita dapat melihat suku Ainu hidup di kota-kota besar dan dapat bersosialisasi dengan orang lain pada umumnya.
Populasi suku Ainu sendiri diperkirakan cukup berkembang, data telah menunjukkan sekitar 250.000 populasi, sementara pemerintah sendiri mengklaim sekitar 25.000 populasi. Ada beberapa alasan yang membuat data dapat berbeda-beda dari setiap sumbernya antara lain adalah terjadinya perkawinan berbeda suku, dan biasanya mereka menyembunyikan identitas asli mereka.
Mayoritas suku Ainu berkembang di Hokkaido, tetapi ditemukan juga di antara Kepulauan Kuril dan Sakhalin. Pulau utara Hokkaido bahkan disebut sebagai "Ezochi" yang di abad ke-19 berarti , "Tanah Ainu". Sebenarnya banyak yang dapat kita pelajari dari gaya hidup orang Ainu, tetapi tidak semua orang toleran dengan gaya hidup mereka, masih banyak warga yang memandang suku Ainu dengan manusia gua berbulu yang hidup dengan keyakinan aneh. Memang dalam beberapa hal mereka mungkin sedikit aneh, tapi itu tidak berarti meraka harus didiskriminasikan bukan?
Suku Ainu memiliki beberapa kemiripan dengan penduduk asli Amerika, mereka cenderung menghindar untuk bersosialisasi dengan penduduk Jepang dan menetap di dekat tanah asli mereka. Belum lagi banyak pemukim yang membawa penyakit menular dan dapat mempengaruhi ras Ainu juga. Para pria dan wanita dari ras Ainu umumnya memiliki penampilan dari budaya mereka sendiri. Para pria cenderung memiliki rambut panjang, sedangkan wanita memiliki mulut bertato. Wanita ras Ainu mulai menato mulut mereka antara usia 10-12 tahun dan setelah selesai mereka siap untuk menikah pada umur 14 tahun.