Berita Jepang | Japanesestation.com

Budaya pop Jepang, dalam bentuk anime dan manga sangat populer di seluruh dunia saat ini. Mereka menikmati detail gambar dan visual anime yang ditampilkan karena memajakan mata, bersama dengan budaya kawaii dan istilah cosplay juga tak asing  di telinga pecinta budaya Jepang. Tapi tahukah kamu bagaimana asal mula cosplay di Jepang? Artikel ini akan membawamu mengenal asal mula cosplay sebagai budaya popular Jepang yang dicintai banyak orang.

Cosplay Dimulai Dari Negara Barat

Meskipun istilah cosplay diciptakan di Jepang sehingga sering dikaitkan sebagai budaya popular Jepang, namun cosplay bukan sepenuhnya penemuan negara ini. Sebenarnya pesta kostum dan bola Masquerade telah populer sejak abad ke-15. Ini mungkin mengejutkan banyak orang, tapi cosplayer pertama bukan orang Jepang.

cosplayer pertama jepang
Myrtle Rebecca bersama pacarnya, Ackerman (japandaily.jp)

Orang itu adalah Myrtle Rebecca Douglas Smith Gray Nolan, yang dikenal dalam sejarah fiksi ilmiah hanya sebagai Morojo. Dia adalah penggemar fiksi ilmiah, penerbit majalah fanzine, dan pelopor cosplay dari Los Angeles, California. Bersama dengan pacarnya Ackerman, di tahun 1939 dia menghadiri acara Konvensi Fiksi Ilmiah Dunia ke-1, Worldcon di New York City mengenakan kostum futuristik, termasuk jubah hijau dan celana pendek, berdasarkan karya seni majalah pulp karya Frank R. Paul dan film Things to Come, kostumnya dirancang, dibuat, dan dijahit oleh Douglas sendiri.

Awal Mula Istilah Cosplay di Jepang

Berasal dari gabungan costume dan play, cosplay adalah kegiatan yang populer di kalangan pelajar Jepang, mereka mulai berdandan dan memakai kostum menyerupai karakter anime, manga dan video game favorit mereka. Mereka sering kali tampil di distrik Tokyo seperti Akihabara, Harajuku atau di acara besar seperti Comiket dan World Cosplay Summit.  Sejak saat itu, banyak orang mulai ber-cosplay sebagai hobi dan menjadikan fenomena ini sebagai aspek penting dari budaya populer di Jepang.

publikasi pertama cosplay di majalah
Publikasi pertama cosplay di majalah (japanesestation.com)

Istilah ini pertama kali diciptakan oleh Nobuyuki Takahashi dari Studio Hard, setelah dia menghadiri Konvensi Fiksi Ilmiah Dunia. Worldcon tahun 1984 di Los Angeles. Takahashi terkesan dengan orang-orang yang memakai kostum, jadi dia memikirkan istilah lain yang dapat mencerminkan hobi berkostum itu. Terciptalah istilah cosplay atau kosupure (コスプレ) dan kemudian menggunakan kata itu di beberapa majalah Jepang pada tahun 1983-1984.

Cosplay adalah hal yang populer dengan dimana ribuan orang berdandan menjadi karakter kesayangannya. Temanya sangat bervariasi, mulai dari yang sederhana hingga kostum yang sangat detail. Ketika mengenakan kostum, para cosplayer sering berusaha untuk mengadopsi tingkah laku, dan bahasa tubuh dari karakter yang mereka gambarkan. Beberapa cosplayer berkomentar,

Ber-cosplay adalah perasaan yang luar biasa, ber-cosplay seperti membawa karakter favoritmu menjadi hidup.

Sekarang cosplay menjadi bisnis besar di Jepang, banyaknya acara cosplay dan toko khusus telah bermunculan mengubahnya menjadi fenomena internasional. Dari topeng sederhana hingga kostum detail yang dirancang dengan susah payah, banyak cosplayer akan menghabiskan berjam-jam mengumpulkan pakaian,  entah membuatnya sendiri atau membeli komponen dari toko cosplay di Akihabara. Sisi baiknya, dengan ber-cosplay kamu bisa mengembangkan kreativitas dan menemukan teman baru dengan minat yang sama.

Sumber:

Japan Daily

Japan Monthly Web Magazine