Berita Jepang | Japanesestation.com

Selama berabad-abad, istana dan kerajaan telah menjadi sumber utama dalam kesenian, budaya, pendidikan, dan kemajuan ilmiah di Jepang. Tapi selain puisi yang indah dan lukisan yang menakjubkan, kerajaan juga menghasilkan beberapa skandal paling gila dan paling mengejutkan dalam sejarah negara tersebut. Jika kamu pernah menonton drama-drama TV tentang kerajaan, kamu akan tahu bahwa skandal kerajaan tidak hanya ada dalam cerita. Berikut ini adalah skandal kerajaan Jepang yang paling mengejutkan dan paling menyakitkan yang pernah terjadi dalam sejarah Jepang!

1. Permaisuri Shotoku dan Biarawan Dokyo

Permaisuri Shotoku
Permaisuri Shotoku (tokyoweekender.com)

Salah satu pencapaian terbesar Permaisuri Shotoku adalah mensponsori Hyakumanto Darani, sebuah proyek pencetakan besar-besaran untuk satu juta salinan doa-doa Buddha, yang seharusnya menjadi warisan utama sang permaisuri. Tetapi sampai hari ini, ia justru lebih dikenang karena dugaan perselingkuhannya dengan seorang biarawan.

Sebagai penyebar agama Buddha di Jepang pada abad ke-8, Permaisuri Shotoku mengundang banyak cendekiawan Buddha ke istananya, dan ia akhirnya menjadikan salah satu dari mereka, Dokyo, sebagai kekasihnya. Setelah diangkat ke posisi pendeta tinggi di istana kekaisaran, Dokyo diduga mencoba memanipulasi Shotoku untuk menjadikannya penguasa Jepang berikutnya, tetapi Permaisuri meninggal sebelum itu. Itu adalah versi cerita yang paling populer.

Sebenarnya, Shotoku terus-menerus memerangi upaya kudeta di negara di mana agama Buddha mulai menjadi kekuatan politik utama. Jadi kita tidak akan pernah tahu secara pasti mana cerita yang benar, dan mana yang hanya kampanye kotor yang diatur oleh musuh sang Permaisuri.

2. Perselingkuhan Ejima dan Ikushima

Ejima
Lady Ejima dan Ikushima Shingoro (tokyoweekender.com)

Ejima adalah seorang wanita muda di bangunan harem Kastil Edo, tempat tinggal kekasih, kenalan, dan kerabat shogun yang berkuasa tinggal. Pada tahun 1714, Ejima mengunjungi teater kabuki dan kemudian menghadiri pesta teh dengan para aktor teater, termasuk Ikushima Shingoro. Tetapi karena itu, ia melewatkan jam malamnya dan harus menyelinap kembali ke dalam harem tanpa ketahuan. Ia gagal menyelinap dan hampir dihukum mati karena itu.

Sebagai anggota harem shogun, Ejima dijadikan kambing hitam sempurna dalam konflik antara pendukung politik dan musuh shogun Tokugawa Ietsugu. Sebuah penyelidikan dilakukan atas "perilaku tidak pantas" wanita muda itu untuk mempermalukan Keshogunan, dan setelah dituduh melakukan perselingkuhan yang berkepanjangan dengan Ikushima, Ejima dijatuhi hukuman mati tetapi akhirnya menerima pengampunan. Sebagai gantinya, kakak laki-lakinya dijatuhi hukuman seppuku, juga banyak anggota keluarga Ejima dan aktor kabuki diusir dari Edo.

3. Nakako dan Kapal Karam

Kaisar Go-Yozei
Kaisar Go-Yozei (tokyoweekender.com)

Kaisar Go-Yozei memerintah pada masa Toyotomi Hideyoshi dan Tokugawa Ieyasu, yang berarti ia tidak benar-benar memerintah sama sekali. Saat kedua pejuang itu berjuang untuk menyatukan Jepang, Go-Yozei yang tidak berdaya berkonsentrasi pada puisi dan mencoba untuk mempertahankan martabat kekaisaran sebanyak yang ia bisa.

Itu sebabnya, ketika rumor mulai menyebar bahwa beberapa selir dan bangsawan terlibat dalam pesta alkohol, ia menghukum mati para pria dan membuang para wanita ke pulau Niijima yang jauh. Salah satu wanita yang dibuang adalah Nakanoin Nakako, putri seorang bangsawan tingkat menengah. Apakah ia bersalah atau tidak, tidak masalah. Bagi seseorang dengan posisi politik yang genting seperti Kaisar Go-Yozei, bahkan bau skandal sedikitpun tidak dapat diterima, jadi Nakako tetap harus menanggung hukuman dan dipermalukan di depan umum.

Tetapi, takdir berkata lain. Sebelum ia mencapai Niijima, kapalnya karam dan ia menghabiskan 14 tahun berikutnya di sebuah desa terpencil di Semenanjung Izu. Kemudian, ia menerima pengampunan penuh dan menjadi seorang biarawati Buddha.

4. Insiden Kusuko

Kaisar Saga
Kaisar Saga (tokyoweekender.com)

Heizei adalah Kaisar Jepang ke-51, tetapi ia turun tahta demi adiknya, Kaisar Saga. Kedua bersaudara itu kemudian bertengkar tentang masalah administrasi, menyebabkan Heizei membuat pengadilan kerajaan saingannya sendiri dan akhirnya memerintahkan untuk memindahkan ibu kota dari Kyoto kembali ke Nara pada tahun 810. Situasi akhirnya menjadi sangat panas sehingga dikhawatirkan akan terjadi konflik bersenjata, tetapi manuver politik dan taktik Saga mencegahnya. Dikalahkan, Heizei akhirnya menjadi seorang biarawan.

Alasan mengapa kejadian ini dikenal sebagai "Insiden Kusuko" adalah karena permaisuri Heizei, Fujiwara no Kusuko, pada awalnya disalahkan karena membujuk Heizei untuk melawan saudaranya. Jelas tidak sesederhana itu, tetapi teori bahwa Kusuko membisikkan kata-kata pengkhianatan ke telinga Heizei dan memanipulasi peristiwa politik, lebih mudah diterima pada saat itu. Ditambah lagi, hal ini membuat Heizei malu karena seksisme.

5. Kehidupan Izumi Shikibu

Izumi Shikibu
Izumi Shikibu (tokyoweekender.com)

Izumi Shikibu adalah penyair istana pada abad ke-10 dan 11, dan wanita yang penuh semangat, baik dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadinya. Saat masih menikah dengan suami pertamanya, ia menjalin hubungan cinta dengan putra ketiga Kaisar Reizei, Pangeran Tametaka, dan setelah kematian pangeran Tametaka, ia dikejar oleh saudaranya, Pangeran Atsumichi. Kedua cerita itu ditulis dengan rinci dalam buku harian semi-otobiografinya, dimana ia berbicara tentang kerinduannya pada kekasihnya dan ratapannya tentang sifat cinta yang fana. Hal inilah yang pada akhirnya mungkin paling menyinggung orang-orang di zaman tersebut.

Izumi Shikibu kemungkinan besar memiliki lebih banyak lagi kekasih selama hidupnya, tetapi tidak ada hal yang Izumi Shikibu lakukan yang tidak pernah terdengar pada masanya. Namun, dengan terus terang dan terbuka tentang perasaannya sebagai seorang wanita, ia menentang konvensi dan menyebabkan banyak skandal kerajaan.