Teman-teman pembaca setia JS pasti gak asing lagi kan dengan nama Panasonic? Ya, Panasonic adalah salah satu brand elektronik palimg terkenal di dunia. Tapi, apa teman-teman pernah mendengar tentang bagaimana keadaan perusahaan tersebut sebelum sesukses sekarang dan sosok yang berjasa membangun Panasonic? Jika belum, yuk kita berkenalan dengan Konosuke Matsushita, “bapak” alias pendiri Panasonic yang inspiratif!
Jika melihat awal perjalanan sang pendiri Panasonic yang memulai usahanya dengan sebuah ide berupa bohlam elektrik hingga berkembang menjadi salah satu perusahaan elektronik multinasional terbesar, tak aneh jika sosok Konosuke Matsushita disebut-sebut sangat inspiratif. Bahkan, Matsushita yang dijuluki “God of Management / Dewa Manajemen,” ini telibat dalam berbagai bisnis lain yang membuatnya mendapatkan keuntungan bersih sebesar 3 miliar dolar Amerika (sekitar 42, 57 triliun rupiah). Nah, mari kita lihat profil sang pendiri Panasonic ini!
Konosuke Matsushita dilahirkan pada 27 November 1894 di Wasamura, sebuah desa yang kini menjadi bagian dari Kota Wakayama. Sosok bijaksana ini lahir di keluarga yang cukup berada, sampai akhirnya sang ayah jatuh miskin. Karena itulah, ia pun mulai bekerja sejak umurnya 9 tahun untuk mendukung ekonomi keluarganya. Setelah menginjak usia 15 tahun, ia mulai bekerja di Osaka Electric Light Company, di mana ia mulai melihat kesuksesannya. Di sinilah tempat ia membuat desain sebuah soket lampu yang jauh lebih canggih dibanding bohlam biasa pada saat it. Sayangnya, karena sang bos tidak tertarik dengan karyanya itudan teringat akan kata-kata ayahnya tentang dunia entrepreneur, ia pun memutuskan untuk menyimpan lampu yang ia bohlam yang ia buat dan memulai usahanya sendiri.
Akhirnya, Matsushita berhasil membuat perusahaannya sendiri, Matsushita Electric Industrial Company pada tahun 1918 di usianya yang menginjak 23 tahun. Ia pun memulai usahanya membuat lampu bohlam di garasinya sendiri dengan dukungan sang istri dan 3 asistennya. Memang, awalnya bisnis tersebut tidak berjalan mulus, namun seiring waktu berjalan, tingkat penjualan bohlam karya Matsushita meningkat. Dan pada 1922, perusahaannya yang saat itu teleh memiliki 50 orang pegawai dan sebuah pabrik baru, mulai memperkenalkan produk baru yang lebih baik dari para kompetitor mereka setiap bulannya. Nah, strategi bisnis yang digunakan Matsushita untuk meluncurkan produknya adalah 30% lebih murah namun berkualitas 30% lebih tinggi dibanding kompetitor.
Nah, dari sekian banyak penemuan Matsushita, lampu sepeda dengan baterai lah yang disebut-sebut merupakan penemuan terbaiknya. Sebelumnya, lampu sepeda terbuat dari lampu minyak dan lilin yang hanya mampu bertahan beberapa jam saja. Karena itulah, Matsushita yang cekatan dan teliti mulai mengembangkan lampu sepeda efisien yang dapat menjadi sumber uang bagi perusahaan. Akhirnya, ia pun membuat lampu berbentuk oval yang memiliki bohlam sebagai seumber penerangan dan bekerja dengan baterai.
Skill kepemimpinan dan manajemen Matsushita yang luar biasa diperlihatkan saat perusahaanya mengalami penurunan penjualan pada tahun 1930. Ia memotong hasil produksi hingga setengahnya tanpa memecat satu pun karyawannya. Ia mengatakan, “Kami akan memotong produksi namun tidak memecat karyawan dan hanya membuat mereka bekerja setengah hari. Kami juga akan terus membayar mereka dengan upah yang sama, meski tak akan ada hari libur. Para karyawan pun harus melakukan yang terbaik dalam penjualan.” Menurut Panasonic, strategi ini terbukti berhasil dan perusahaan tersebut bertahan hingga kini.
Pada tahun 1935, perusahannya yang kini telah memiliki beberapa cabang bisnis berganti nama menjadi Matsushita Electric Industrial Co., Ltd. Sayangnya, perusahaan ini sempat merugi setelah Perang Dunia II yang diakhiri dengan kekalahan Jepang. Namun, lagi-lagi, perusahaan ini bisa kembali bangkit karena skill kepemimpinan Matsushita yang menakjubkan. Setelah perang, perusahaan ini mulai membuat peralatan seperti mesin cuci, rice cooker, AC dan tentunya produk yang paling terkenal dari Panasonic, sebuah televisi (TV) monokrom. Perusahaan ini juga mulai memperluas bisnisnya secara global pada tahun 1950 dan mulai memperkenalkan TV berwarna pada tahun 1960.
Setelah pensiun pada tahun 1961, Konosuke Matsushita digantikan oleh menantunya, Masaharu Matsushita, sebagai presiden dari perusahaan tersebut. Perusahaan ini sempat mengalami krisis minyak pada tahun 1970, namunn perusahaan ini tetap bertahan dan meneruskan bisnisnya. Konosuke Matsushita pun akhirnya meninggal pada tahun 1989, namun jasanya terus dikenang hingga kini.
Setelah 101 tahun berlalu, Matsushita Electric Industrial Co., Ltd., pun berganti nama menjadi Panasonic Corporation pada tahun 2008 dan menjadi salah satu perusahaan elektronik terbaik di dunia. Kini, Panasonic telah memiliki lebih dari 272.000 karyawan dan pada tahun 2018 silam, keuntungan tahunan Panasonic dilaporkan mencapai 72,37 miliar dolar Amerika. Hingga kini, perusahan itu terus berkembang memanjat tangga kesuksesannya. Dan tentunya, Panasonic tak akan sesukses ini tanpa jasa serta skill kepemimpinan dan manajemen sang pendiri, Konosuke Matsushita kan?
Nah, itulah sekilas tentang Konosuke Matsushita, pendiri Panasonic yang inspiratif!
Sumber: