Saat memikirkan musim panas, apa hal pertama yang terlintas di benakmu? Mungkin itu adalah sinar matahari, betapapun cerah dan panasnya, yang menerpa dari setiap sudut. Berbaring di tempat teduh, dan melihat beberapa garis cahaya masuk dari sela-sela dedaunan pohon yang rindang menghantam rumput, itulah tempat yang sempurna selama musim panas di Jepang. Dalam bahasa Jepang hal ini disebut komorebi.
Istilah komorebi benar-benar contoh sempurna dari ekspresi yang tidak bisa diterjemahkan. Sulit dipercaya karena komorebi (木漏れ日) adalah kata yang sangat populer untuk dimasukkan ke dalam lirik lagu Jepang, bahkan dalam lagu idola Era Showa, Momoe Yamaguchi, yang juga berjudul Komorebi.
Komorebi juga populer digunakan dalam haiku (puisi Jepang), terutama menggunakan ejaannya yang lebih kuno. Ada sangat banyak haiku, sehingga benar-benar menunjukkan keserbagunaan kata tersebut, meskipun tidak mungkin untuk memastikan kapan puisi itu diterbitkan atau ditulis.
Dilihat dari etimologinya, komorebi adalah kata yang sederhana dan lugas. Ada tiga komponen kunci yang mengungkapkan definisinya: 木 (ko), 漏れ (more), dan 日 (bi). Yang pertama adalah kanji “pohon”, “漏れ” berasal dari kata kerja moreru yang berarti bocor atau keluar, dan “日” adalah kanji untuk hari atau matahari. Gabungkan semuanya dan kamu akan mendapatkan terjemahan kasar yaitu “matahari bersinar melalui pepohonan".
木漏れ日 vs. 木洩れ日
Meskipun definisi dan artinya tidak berubah, ada dua cara berbeda untuk menulis komorebi dalam kanji bahasa Jepang. Yang paling umum adalah “木漏れ日”, tetapi kamu mungkin juga menemukannya yang ditulis seperti “木洩れ日”. Jadi apa bedanya?
洩 sebenarnya adalah kanji kuno yang berada di luar daftar kanji joyo yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Jepang pada tahun 2010. Dalam hal penggunaan sebenarnya, ini berarti bahwa penulis, terutama penyair dan penulis lirik lagu, cenderung memilih kanji 洩 daripada 漏 yang lebih umum untuk memperkaya nilai seni dari karya mereka.