Jika mendengar kata “Jepang”, yang terlintas di benak kalian pastilah Doraemon, komik, sushi, sakura, ramen, dan masih banyak lagi. Akan tetapi, pernahkah kalian mendengar kata gassho-zukuri? Gassho-zukuri artinya “tangan yang berdoa”. Tahukah kalian bahwa Gassho-zukuri sangat terkenal di sebuah desa di Jepang? Kata ini digunakan untuk menggambarkan bentuk atap dari sebuah rumah tradisional di Desa Shirakawa-go. Tidak seperti atap pada rumah-rumah kita, atap rumah di Desa Shirakawa-go berbentuk segitiga. Persis seperti bentuk rumah yang sering kita gambar sewaktu duduk di bangku Taman Kanak-Kanak.
Yang menarik, atap rumah Gassho Zukuri ini dibentuk dari jalinan jerami yang sangat tebal. Konon, jalinan jerami ini sengaja dibuat untuk mengurangi hawa dingin yang masuk ketika salju mulai turun. Jika kalian perhatikan gambar di atas, semua atap rumah di desa ini menghadap ke timur dan barat. Kenapa ya? Jangan bingung! Hal tersebut memang sengaja dibuat supaya salju yang menempel di atap bisa segera mencair ketika terkena sinar matahari. Cerdik sekali, ya? Berkat bentuknya yang unik, rumah-rumah di desa ini mampu menarik wisatawan dan sudah terdaftar sebagai warisan dunia oleh UNESCO, lho!
Desa Shirakawa-go merupakan desa terpencil di tengah pegunungan. Untuk mencapai desa ini, kita harus melalui jembatan panjang yang menghubungkan desa ini dengan desa lainnya. Wah, sulit sekali, ya! Eits, tapi jangan khawatir! Untuk mempermudah akses menuju desa ini, Pemerintah Jepang bahkan sudah membuat jalan menembus gunung! Waktu yang tepat untuk mengunjungi desa ini adalah ketika musim dingin, tepatnya ketika bulan Januari hingga Februari. Ketika salju turun, seluruh jalan dan atap-atap rumah di Desa Shirakawa-go akan tertutup salju! Semuanya berwarna putih. Pemandangan menakjubkan yang paling ditunggu oleh wisatawan dari berbagai mancanegara adalah ketika malam tiba. Saat itu, lampu-lampu berwarna kuning akan menyala dan berpadu dengan hamparan salju. Wah, rasanya seperti berada di tempat tinggal Santa Claus!