Sama halnya seperti negara lain pada umumnya, Jepang pun menganggap pernikahan merupakan suatu hal yang sakral dan dilakukan satu kali seumur hidup. Di Jepang sendiri biasanya suatu pernikahan dihadiri oleh 20-200 orang tamu, dan para tamu berpakaian formal memakai dasi putih.
Pakaian Pengantin
Untuk pakaian pengantinnya terdapat 2 jenis pakaian yang umum dipakai yaitu gaun pengantin gaya barat dan memakai kimono. Dalam banyak kasus, perubahan gaun pengantin beberapa kali selama pernikahan adalah hal yang umum.
Hadiah Pernikahan
Para tamu pernikahan memberikan uang sebagai hadiah pernikahan. Uang disajikan dengan dilengkapi dekoratif khusus yang disebut Goshugibukuro. Jumlah yang diberikan harus ganjil. Ini merupakan tanda simbolik (uang tidak dapat dibagi dengan 2). Jumlah yang paling umum adalah 30.000 Yen. Kerabat yang lebih tua dapat memberikan 50.000 Yen atau lebih.
Pernikahan Kristiani Upacara pernikahan gaya Kristiani mungkin yang teropuler di Jepang. Upacara pernikahan ini umumnya dilakukan di gereja ataupun hotel. Tetapi ada juga yang merayakan dengan gaya ini tapi orang tersebut bukanlah orang Kristiani.
Pernikahan Legal
Pasangan harus mendaftarkan pernikahan mereka di balai kota setempat sebelum upacara pernikahan. Upacara Pernikahan ini sendiri tidak memiliki arti hukum di Jepang.
Resepsi Pertama
Resepsi pernikahan berlangsung di sore hari di hotel atau fasilitas pernikahan khusus. Acara berjalan sekitar dua jam. Pasangan pernikahan akan duduk di depan ruangan. Rekan kerja dan rekan bisnis yang duduk di depan. Pihak keluarga duduk di bagian belakang ruangan (ini adalah sikap rendah hati dari keluarga).
Sebuah pernikahan umumnya dibuka oleh pembawa acara profesional, lalu diisi dengan pidato, pertunjukan oleh teman-temannya dan pemotongan kue.
Sering juga ada pertunjukan slide atau video yang menampilkan kisah hidup pasangan. Pasangan yang baru menikah berkeliling ke setiap meja tamu untuk menyalakan lilin (layanan lilin).
Resepsi Kedua
Pasangan akan melakukan resepsi kedua di sebuah bar atau restoran. Setelah resepsi pertama selesai. Pihak yang diundang di resepsi kedua mungkin teman dekat dan rekan kerja. Resepsi kedua ini cenderung mengundang saudara yang lebih muda (saudara tua tidak diundang). Ada biaya tambahan untuk resepsi kedua ini yang meliputi biaya makanan ringan dan minuman yang disajikan termasuk musik dan permainan. Durasi resepsi kedua umumnya selama 2 jam.
Resepsi Ketiga
Resepsi ketiga ini dilakukan setelah resepsi kedua selesai. Para tamu menuju ke izakaya terdekat (pub Jepang) dan karaoke. Dalam banyak kasus, pengantin baru bergabung dengan resepsi ketiga pada saat ini mereka mulai mabuk. Pengantin pria sering di bawah tekanan untuk menerima minuman dari teman, kerabat dan rekan kerja.
Sumber : japan-talk.com