WARNING!! HEAVY SPOILERS AHEAD!
Tak terasa, akhirnya dewa-dewi kesayangan kita bersama para Shinki mereka pun mengakhiri paruh kedua kisah mereka dalam Noragami Aragoto. Secara keseluruhan, ada sejumlah faktor yang membuat Mimin jauh lebih suka sama season ke-2 ini ketimbang season pertamanya yang menurut Mimin punya ending yang berasa agak kurang ‘nendang’ dan memuaskan, apalagi karena karakter Rabo yang serasa kurang signifikan untuk menutup pengujung season pertamanya.
Yang pertama, adalah karena Aragoto mengusung 2 arc manga-nya yang memang menjadi fan favorite dan sangat menarik untuk diikuti, yaitu Ebisu dan (terutama) Bishamon Arc. Kala dalam season pertama kita lebih banyak disibukkan dengan pertarungan Bishamon dan Yato, Bishamon Arc yang diadaptasi dengan apik ke dalam anime-nya akhirnya menguak alasan dan kenyataan di balik kebencian mendalam sang dewi perang terhadap dewa miskin tersebut. Dan seperti biasa, cerita masa lalu miris para karakter utama yang diramu dengan bagus hampir selalu sukses memenangkan hati para fans untuk semakin menyukai mereka.
Aspek parade masa lalu yang membuat para karakternya menjadi lebih manusiawi ini kian dipertajam dengan pengembangan karakter dan dinamika hubungan mereka satu sama lain yang manjur mengaduk-aduk emosi para penontonnya. Hubungan Kazuma dan Veena pun di mata para penonton sudah bukan lagi sekadar dewi-Shinki semata, begitu pula dengan kesetiaan Yukine yang sangat mendalam pada Yato, serta ikatan Yato dan Hiyori yang semakin diperdalam dengan apik di season 2 ini. Ebisu juga adalah dewa dengan kepribadian cukup unik yang menarik untuk dikenal, dan meskipun nasibnya berakhir tragis, bukan tidak mungkin tragedi ini justru akan membuka tabir permasalah berikutnya yang lebih pelik bagi Yato, dkk.
Dari segi visual, Aragoto masih tetap tampil prima dengan kualitas animasi dan latar belakang yang cantik, serta didukung oleh adegan-adegan pertarungan yang dinamis dan keren untuk dinikmati. Keseruan dan intensitasnya juga didukung oleh musik latar serta lagu opening memorable dari The Oral Cigarettes, di mana Kyouran Hey Kids!! buat Mimin adalah salah satu lagu pembuka terbaik dari Anime Fall Season 2015 kemarin.
Pergolakan emosi, hubungan karakter, masa lalu miris, reinkarnasi Ebisu, dan permasalahan kian pelik yang disajikan di sini tak lantas membuat Noragami Aragoto melupakan sajian humornya yang mampu kembali mengimbangi suasana menjadi lebih ringan dan tetap menyenangkan untuk disaksikan, terutama lewat tingkah Yato yang seringkali lebih mirip kucing ilang ketimbang dewa.
Dan, semuanya ini harus berakhir dengan kemantapan Yato memutuskan ikatannya dengan Nora yang semakin mengukuhkan kepercayaan penuhnya pada Yukine dan Hiyori untuk meninggalkan jalan kegelapan yang selalu menghantuinya selama ini. Satu hal yang agak disayangkan, Mimin ingin lihat masa kecil Yato dan Nora yang mungkin bakal membuat nasib Nora lebih miris lagi, tapi sepertinya masa lalu Nora bakal dikupas habis nanti, terutama melihat adegan ending-nya yang cukup tak terduga.
Terakhir, salah satu kesan yang membekas dari Noragami Aragoto adalah betapa serial ini menjadi jagoannya ending cliffhanger, alias ending ngegantung yang di-cut pas lagi rame-ramenya dan bikin kita tambah greget nggak sabaran, se-nggak sabar para fans (dan Mimin juga) untuk menunggu adaptasi kelanjutan kisahnya.