Berita Jepang | Japanesestation.com

Harga beras terus melonjak setelah kenaikan awal pada musim panas lalu, karena kelangkaan yang dipicu oleh suhu ekstrim pada tahun sebelumnya membuat permintaan meningkat.

Dihadapkan dengan melonjaknya harga beras lokal, banyak restoran di Jepang beralih ke alternatif beras impor yang lebih terjangkau agar bisnis mereka tetap bertahan.

Baru-baru ini, operator restoran Colowide memperkenalkan beras California di beberapa cabang tertentu di tiga jaringan restorannya, yang menyajikan hidangan barbekyu Korea dan hotpot shabu-shabu.

Pihak restoran tersebut mengklaim bahwa mereka bisa mendapatkan rasa dan tekstur yang sebanding dengan beras lokal dengan menyesuaikan jumlah air yang digunakan dalam proses pengukusan.

Para operator restoran percaya bahwa menggunakan beras impor yang lebih terjangkau akan membantu mempertahankan bisnis mereka di tengah ketidakpastian harga beras domestik. Namun, perusahaan ini berencana untuk terus menyajikan beras lokal di restoran sushi dan makanan Jepang.

Sementara itu, dua jaringan restoran daging sapi besar juga melakukan pendekatan serupa. Matsuya telah mulai menggunakan beras impor, sementara Yoshinoya telah memadukan beras lokal dan beras impor sejak tahun lalu.

Pemerintah Jepang setiap tahunnya mengimpor sekitar 770.000 ton beras bebas tarif dari negara-negara seperti Amerika Serikat dan Thailand, dan mendistribusikan sebagian dari beras tersebut ke sektor swasta.

Untuk memastikan kelancaran distribusi makanan pokok di Jepang di tengah melonjaknya harga kebutuhan, pemerintah juga berencana untuk menjual 210.000 ton cadangan beras negara ke koperasi pertanian dan pedagang grosir pada pertengahan bulan depan.