Meningkatnya kunjungan turis mancanegara ke Niseko menyebabkan lonjakan harga makanan dan akomodasi hingga menyebabkan kekhawatiran bagi penduduk setempat. Salah satu penginapan di kawasan Rankoshi bahkan meningkatkan tarif malamnya sekitar 10% dari 88.000 yen hingga 99.000 yen akibat lemahnya mata uang yen.
Salah satu turis asal Australia mengaku puas setelah menikmati susho seharga 10.000 yen. Sementara salah satu turis asal Tiongkok berpendapat jika harga makanan dan penginapan di kawasan wisata ini masih cukup masuk akal jika dibandingkan dengan harga di Eropa.
Penduduk yang tinggal di kawasan Niseko, Kutchan, dan Rankoshi mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap tekanan ekonomi di tengah melonjaknya harga akibat pariwisata. Salah satu penduduk bahkan tak lagi merayakan pesta akhir tahun karena harga restoran lokal menjadi sangat mahal.
Toshihiro Mori sebagai pemilik layanan perawatan di rumah mengaku kesulitan mendapatkan pekerja karena tidak dapat bersaing dengan upah yang diberikan pihak penginapan terhadap pekerjanya. “Orang bisa mendapatkan 2.000 yen per jam dengan mudah tanpa berinteraksi dengan siapa pum jika bekerja di hotel dekat resor ski,” ujarnya.
Pada tahun fiskal 2023, terdapat 740.000 turis asing yang bermalam di kawasan Niseko, Kutchan, dan Rankoshi.