Berita Jepang | Japanesestation.com

Harga beras di Jepang dilaporkan terus mengalami lonjakan, bahkan mencapai lebih dari 4.200 yen atau setara Rp 496.108 (kurs 16 April 2025) untuk lima kilogram. Melansir dari NHK, Kementerian Pertanian mengungkapkan bahwa harga tersebut merupakan dua kali lipat dari harga periode yang sama saat tahun lalu.

Melonjaknya harga beras jelas berdampak pada kebutuhan pokok masyarakat. Berdasarkan informasi dari Nippon, Sato Foods menaikkan harga kemasan beras instan hingga 14% pada Desember tahun lalu dan akan mengalami kenaikan berikutnya pada 2 Juni mendatang. Sukiya dan Yoshinoya turut menaikkan harga pokok makanan mereka pada pertengahan Maret dan April tahun ini.

Katsuhiko Fuyuki selaku profesor dari Universitas berpendapat bahwa salah satu penyebab naiknya harga beras adalah toko-toko yang menimbun beras untuk dijual. “Jumlah beras yang didistribusikan telah meningkat, namun toko-toko menjual beras cadangan sebagai jenis yang berbeda,” ujarnya.

Pemerintah berencana untuk melakukan lelang beras hingga musim panas, namun tidak akan berubah jika tidak menentukan langkah spesifik untuk menstabilkan harga, menurut Fuyuki. Langkah-langkah yang tepat sangat diperlukan untuk memastikan beras mencapai tempat-tempat yang mengalami kekurangan paling parah.

Pemerintah Jepang sendiri telah menjual sekitar 210.000 ton cadangan beras negara yang berasal dari hasil panen tahun 2023 dan 2024, sementara total panen beras di tahun 2024 dilaporkan meningkat sebanyak 180.000 ton dibandingkan tahun sebelumnya.