Berita Jepang | Japanesestation.com

Seorang turis asing kembali memicu kontroversi di Jepang karena kurangnya sopan santun saat menggunakan transportasi umum, yang memicu gelombang kemarahan online.

Di negara yang terkenal dengan budaya komuternya yang tertib dan saling menghormati, perilaku turis tersebut-yang difoto dan dibagikan secara luas di media sosial-telah menuai kritik tajam dari penduduk setempat yang menghargai etiket, terutama di tempat umum seperti kereta.

Dalam sebuah insiden baru-baru ini di JR Keiyo Line, sekelompok turis Barat dilaporkan menyebabkan ketidaknyamanan kepada sesama penumpang. Menurut laporan saksi mata yang dibagikan di media sosial, keempat turis tersebut berbicara dengan keras sambil meletakkan tiga koper besar di antara tempat duduk, sehingga menghalangi penumpang lewat. Salah seorang di antara mereka juga terlihat mengistirahatkan kakinya di salah satu koper.

Tingkah Laku Turis Asing dalam Komuter Bikin Netizen Jepang Marah
Tingkah Laku Turis Asing dalam Komuter Bikin Netizen Jepang Marah

“Serius, pikirkanlah perilaku Anda di kereta. Anda menghalangi orang lain. Saya pikir lebih baik menyingkirkan semua orang asing yang berperilaku buruk”

Unggahan tersebut dengan cepat mendapatkan perhatian di dunia maya, dengan banyak pengguna yang mengungkapkan kekecewaannya atas kurangnya sopan santun. Komentar-komentar menyoroti gangguan yang disebabkan oleh tindakan tersebut, dan menekankan pentingnya mematuhi etiket setempat, terutama di lingkungan transportasi umum.

Melansir melalui Kyodo, Jepang telah mengalami lonjakan pariwisata masuk, dengan lebih dari 36 juta pengunjung asing pada tahun 2024 dan Februari 2025 menandai pertama kalinya kedatangan bulanan melebihi 3 juta. Meskipun arus masuk ini menguntungkan industri pariwisata, hal ini juga membawa tantangan terkait perbedaan budaya dan perilaku masyarakat.

Survei menunjukkan bahwa lebih dari 60% penumpang kereta di Jepang merasa terganggu dengan perilaku wisatawan asing, terutama terkait dengan percakapan yang terlalu keras dan penempatan koper yang mengganggu.