Jepang menjadi salah satu negara yang dikenal relatif aman, bahkan bagi para turis dan wanita untuk berjalan sendiri di malam hari sekalipun. Meski demikian, reputasi tersebut sedikit tercorang karena cukup banyaknya tindakan pelecehan seksual yang kerap terjadi di negara ini, dan tak hanya memakan korban wanita, tapi juga anak-anak hingga pria dewasa.
Laporan Sankei Shimbun pada tanggal 27 Agustus kemarin, menyebut jika Polisi Prefektur Akita telah menangkap pria berusia 26 tahun atas dugaan penculikan dan tindak pidana pencabulan terhadap seorang gadis di bulan Juli lalu.
Tanggal 25 Juli sekitar pukul 5 sore waktu setempat, Sho Koshiyama, seorang karyawan salah satu perusahaan yang tinggal di Kota Akita, diduga telah melakukan penculikan terhadap seorang gadis yang diketahui baru berusia 8 tahun. Gadis tersebut kemudian di bawa masuk ke dalam mobilnya dari daerah perumahan yang terletak di pusat prefektur Akita, ia juga dilaporkan melakukan tindakan-tindakan lainnya yang dianggap tidak senonoh terhadap sang korban.
Menurut laporan dari Kantor Polisi Akita-Chuo, beberapa jam kemudian, tersangka telah melepaskan korban dari kendaraannya. Gadis tersebut, yang tidak terluka dalam insiden itu, kemudian kembali ke rumahnya dengan berjalan kaki.
Dilansir dari berbagai sumber, tersangka dan korban sebelumnya tidak saling kenal, namun masalahnya muncul setelah orang tua dari gadis berusia 8 tahun menghubungi polisi saat malam hari ketika korban telah kembali ke rumah.
Baru-baru ini, Polisi Prefektur Saitama juga telah berhasil menangkap seorang pelatih renang laki-laki atas dugaan tindak pidana pelecehan seksual terhadap seorang gadis sekolah dasar, yang tidak lain merupakan muridnya sendiri, di Kota Iruma. Kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak cukup memprihatinkan, sebanyak 226 guru sekolah umum beserta staf pengajar di Jepang telah didisiplinkan dan diberi pengarahan karena sudah melakukan kejahatan seksual termasuk penganiayaan dan pelecehan pada tahun 2016.
(Featured Image : aljazeera.com)