Menurut keterangan polisi pada hari Rabu (07/06), seorang anak 5 tahun yang meninggal setelah disiksa oleh ibu dan ayah tirinya meninggalkan buku catatan dan memo yang ditulis dalam hiragana berisi permohonan kepada pasangan itu untuk berhenti menyiksanya. Polisi menangkap pasangan tersebut karena dicurigai meninggalkan putri perempuan mereka, tanpa perawatan tanpa makanan atau perawatan medis yang memadai, yang mengakibatkan kematiannya di rumah mereka di daerah Meguro.
Menurut polisi, Yudai Funato, 33, dan istrinya Yuri, 25, tidak memberi putrinya cukup makanan dan telah memukulinya sejak akhir Januari lalu. Berdasarkan keterangan dari Yuri, suaminya selalu mengatakan kepada Yua (nama anak tersebut) bahwa dia gemuk dan memaksanya untuk bangun jam 4 pagi setiap hari untuk menulis berat badannya di buku catatan. Setiap hari, Yua hanya diberi semangkuk sup dan setengah mangkuk nasi.
Polisi mengatakan orang tua mengabaikan Yua dan akhirnya ia meninggal akibat sepsis yang disebabkan oleh pneumonia pada 2 Maret. Anak 5 tahun itu beratnya hanya 12 kilogram ketika dia meninggal, padahal berat rata-rata untuk usianya adalah 20 kilogram. Dia juga menderita radang dingin di kakinya karena Funato menyuruhnya tidur di balkon selama musim dingin.
Dalam salah satu catatan yang ditemukan oleh polisi, Yua menulis: "Besok, saya akan melakukannya lebih baik daripada hari ini. Tolong maafkan saya." Di memo lain, dia menulis bahwa dia menyesal karena telah bermain dan tidak akan melakukannya lagi.
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=hDpJ65k96c0]
Pasangan itu mengatakan kepada polisi bahwa mereka tidak membawa Yua ke rumah sakit karena mereka takut penyiksaan terhadapnya akan ditemukan. Namun pada akhirnya, Funato memanggil emergency call dan mengatakan, "Putri kami belum makan selama beberapa hari dan jantungnya sepertinya tidak berdetak."
Keluarga itu tinggal di Prefektur Kagawa, di mana Yua diambil dua kali oleh pusat kesejahteraan anak setempat, sebelum pindah ke Tokyo. Polisi prefektur Kagawa telah merujuk Funato ke jaksa dua kali karena dicurigai telah menyiksa gadis kecil tersebut. Ketika mereka pindah ke Tokyo, pihak berwenang memberi tahu kantor kesejahteraan anak di Shinagawa. Perwakilan selalu mengunjungi apartemen mereka, sayangnya ibu dari Yua tidak mengizinkan mereka masuk. Yua telah dijadwalkan untuk masuk sekolah dasar pada bulan April.
Funato ditangkap pada 3 Maret karena telah menyiksa Yua dengan meninju wajahnya. Namun, istrinya tidak ditangkap pada saat itu. Dia mengatakan bahwa dia takut pada suaminya dan tidak ingin terlibat. Tetapi pada hari Rabu kemarin, polisi memutuskan untuk menuduh mereka berdua yang telah menyiksa Yua dengan kejam berdasarkan barang bukti yang tersedia.
(featured image: Japan Today)