Berita Jepang | Japanesestation.com

Suhu yang mencapai 41,1oC di kota-kota di area tengah Jepang pada Senin (17/8) dikabarkan sama dengan temperatur tertinggi di negeri sakura itu pada tahun 2018, di mana gelombang panas terus menelan korban, mulai dari mmbuat orang-orang masuk rumah sakit hingga korban jiwa yang berjatuhan. Ya, suhu udara di Hamamatsu, Prefektur Shizuoka, meningkat hingga 41,1oC setelah sebelumnya tercatat 40,9oC pada Minggu siang. Badan cuaca pun berkata bahwa suhu tinggi ini akan terjadi selama beberapa hari.

Suhu udara yang meningkat tajam beberapa hari ini menimbulkan kekhawatiran akan penggunaan masker untuk mencegah penyebara virus corona malah mengakibatkan insiden terkait suhu panas yang tak dapat dihindari, seperti kelelahan karena panas.

Dilansir dari Mainichi, di Hamamatsu, seorang wanita berusia 50 tahun mengatakan, "Rasanya udara semakin panas saat aku mengenalkan masker.” Sementara itu, wanita lain berusia 60 tahunan berkata, “Aku telah tinggal di kota ini selama beberapa tahun, namun ini adalah kali pertama cuaca terasa sangat panas.” "

Hal serupa juga dikatakan Yuko Ishigami (38), seorang ibu rumah tangga yang mengunjungi Hamamatsu dari Kota Shizuoka.

"Rasanya seperti angin panas bertiup kencang,” ujarnya.

Untuk menangani hal ini, Badan Meteorologi Jepang mengingatkan agar masayarakat melakukan langkah pencegahan penyakit yang berhubungan dengan panas, karena suhu tinggi ini diperkirakan akan terus berlanjut untuk beberapa waktu ke depan, dengan mayoritas suhu area di Jepang diperkirakan akan mencapai 38oC pada Selasa, 18 Agustus 2020.  

Menurut Badan Meteorologi, pada Senin lalu, suhu di beberapa kota di Prefektur Nagano, Gifu, Nara, Kochi, dan Miyazaki meningkat hingga melebihi 39oC. Sementara itu, suhu di area tengah Tokyo mencapai 36,5oC dan 37,1oC di Osaka dengan temperature meningkat di melebihi 35 derajat untuk tiga dan empat hari berturut-turut.

Dari 921 spot observasi di Jepang, 655 di antaranya menunjukkan bahwa suhu melebihi 30oC, dan temperatur di 263 tempat melebihi 35 derajat. Temperatur tinggi juga tercatat di 26 area, termasuk Prefektur Hamamatsu, Sumoto, Hyogo di barat Jepang, dan Prefektur  Kanoya, dan Kagoshima di barat daya negara.  

Jepang memang mengalami panas luar biasa akhir-akhir ini, dibuktikan dengan temperatur di kota  Isesaki dan Kiryu, Prefektur Gunma yang mencapai 40,0o C di minggu lalu. Di bagian-bagian lain Jepang, suhu mencapai 39oC pada hari Minggu lalu.

Pada Juli 2018, suhu mencapai 41,1oC di Kota Kumagaya di Prefektur Saitama di dekat Tokyo, menggeser rekor sebelumnya yang mencapai 41,0oC pada Agustus 2013 di  Shimanto, Prefektur Kochi, area barat Jepang.

Rabu lalu, Badan Penanggulangan Kebakaran dan Bencana mengatakan bahwa 10 orang meninggal dan 6.664 orang dilarikan ke rumah sakit dalam seminggu hingga 9 Agustus karena sengatan panas atau kelelahan akibat suhu panas.