Lima bulan telah berlalu sejak terjadinya gempa bumi yang melanda Semenanjung Noto. Kini, semenanjung yang ada di Prefektur Ishikawa ini tengah menghadapi lonjakan wisatawan. Fenomena ini akhirnya menimbulkan pro dan kontra tersendiri di kalangan penduduk.
Mengutip dari Japan Today, beberapa penduduk melihat lonjakan wisatawan ini sebagai hal yang positif. Para ahli juga menyampaikan jika ada banyak manfaat yang akan didapatkan, namun fokus dari wisata ini harus tetap pada nilai sejarah, bukan kematian dan tragedi. Wisatawan harus terus memberikan dukungan pada penduduk yang terdampak.
Seorang pria dari Toyama mengaku dirinya tidak hanya berwisata ke Noto, melainkan membawa obat-obatan dan bantuan lainnya untuk korban bencana. "Aku melihatnya dari media, tapi aku sangat terkejut saat melihat langsung ke sini," ujarnya.
Pariwisata dengan mengunjungi lokasi terjadinya bencana dikenal dengan istilah dark tourism. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan perjalanan wisata yang dilakukan karena ketertarikan dengan tempat-tempat yang berkaitan dengan kematian dan penderitaan secara historis.
Beberapa penduduk menyambut para wisatawan dengan hangat. Salah satu penduduk, Noriko Takebayashi, mengaku terkejut saat ditanyai tentang arah oleh supir dari Kagoshima. Takebayashi berharap orang-orang yang datang ke Noto akan menceritakan tentang kehancuran kota Noto. Seorang pemilik restoran di fasilitas wisata juga berpendapat pentingnya melihat ke depan daripada harus terus menangis.
Meski begitu, sebagian penduduk menolak kehadiran wisatawan. Menurut mereka, para wisatawan hanya datang untuk bersenang-senang, terutama jika hanya untuk melihat kehancuran Semenanjung Noto. Penduduk Jepang memang cenderung untuk melihat fenomena pariwisata ini sebagai hal yang tidak pantas dilakukan.
Menurut seorang profesor studi parisiwata dari Universitas Kanazawa, Akira Ide, fenomena pariwisata ini bisa membuat pengunjung menemukan fakta yang tidak disampaikan di media. Hal ini akan berdampak pada proses rekonstruksi yang tepat ke depannya. Ide juga menyampaikan jika pengunjung tetap harus menekankan perhatian kepada korban bencana.