Berita Jepang | Japanesestation.com

Jepang telah melonggarkan aturan terkait pandemi Covid-19 sejak Oktober kemarin, namun kekhawatiran akan varian baru Omricon membuat pemerintah setempat kembali memperketat aturannya. Seperti dilansir Timeout dari The Japan Times, Perdana Menteri Fumio Kishida mengumumkan bahwa Jepang akan menutup perbatasannya mulai Selasa 30 November untuk semua pintu masuk bagi warga negara asing baru termasuk pebisnis, pelajar asing, dan juga pekerja magang asing.

Sejauh ini, larangan tersebut tidak mempengaruhi warga negara Jepang dan warga asing yang ingin masuk kembali ke Jepang, tetapi Kishida mengatakan bahwa mereka yang bepergian dari 14 negara dan wilayah di mana kasus varian omicron telah dikonfirmasi akan diminta untuk dikarantina di fasilitas yang ditunjuk pemerintah.

Kishida menekankan langkah-langkah baru ini bersifat pencegahan dan dimaksudkan untuk sementara sampai lebih banyak diketahui tentang varian omicron. Orang-orang yang datang dari 14 wilayah tersebut akan diminta untuk menjalani masa karantina yang berbeda sesuai dengan aturan berikut.

Karantina tiga hari

Kedatangan dari Australia, Austria, Belgia, Jerman, Republik Ceko, Denmark, Hong Kong, Prancis, dan provinsi Ontario di Kanada harus dikarantina selama tiga hari di fasilitas pemerintah diikuti 11 hari di rumah atau tempat yang mereka pilih.

Karantina enam hari

Di bawah pembatasan baru, orang-orang dari Israel, Inggris, Belanda, dan Italia akan diminta untuk dikarantina selama enam hari di fasilitas yang ditunjuk pemerintah diikuti oleh delapan hari lagi di rumah atau tempat lain yang mereka pilih.

Karantina sepuluh hari

Sementara itu, orang-orang dari Angola akan diminta untuk menjalani karantina sepuluh hari di fasilitas yang ditunjuk pemerintah pada saat kedatangan, diikuti dengan empat hari isolasi mandiri di rumah atau tempat yang mereka pilih. Ini membuat Angola sejajar dengan sembilan negara lain di Afrika yang telah menjalani masa karantina sepuluh hari sejak akhir pekan lalu (27 dan 28 November).

Belum lama ini dilaporkan bahwa seorang pelancong yang memasuki Jepang dari Namibia telah dinyatakan positif Covid-19, namun tidak jelaskan apakah orang tersebut telah tertular varian omicron atau bukan.