Beberapa tahun terakhir, ada lebih dari seribu kematian per tahun yang terjadi setiap musim panas. Hal ini disebabkan karena cuaca ekstrem yang melanda Jepang. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Jepang meluncurkan sistem peringatan baru pada Rabu (24/04) lalu. Sistem baru ini merupakan pembaruan dari sistem sebelumnya. Pemerintah juga membangun beberapa titik fasilitas seperti perpustakaan dan ruang komunitas yang bisa dijadikan tempat berlindung saat cuaca ekstrem melanda. Melalui sistem baru ini, pemerintah akan mengeluarkan peringatan dan kebijakan pencegahan sehari sebelumnya jika cuaca ekstrem diprediksi akan melebihi dari suhu maksimal yang pernah terjadi sebelumnya.
Dikutip dari Bloomberg, ada 1.145 orang meninggal setiap tahunnya sejak 2017 hingga 2021 karena cuaca ekstrem. Kementerian Lingkungan Jepang menyebutkan sebanyak 86% korban meninggal adalah lansia di atas 65 tahun di tahun 2020. Para korban disebut menghindari penggunaan pendingin ruangan karena berbagai alasan, salah satunya menghemat uang. Di Tokyo, 90% korban yang meninggal dunia disebabkan karena enggan menggunakan pendingin ruangan pada tahun 2022.
Dilansir dari NHK, suhu panas di Jepang mencapai angka 39⁰ Celcius dan lebih dari delapan ribu orang dilarikan ke rumah sakit pada minggu kedua bulan Agustus tahun lalu. Rata-rata suhu di tahun 2023 menjadi yang tertinggi sejak tahun 1898.