Berita Jepang | Japanesestation.com

Siapa yang tak mengenal Sukajan? Dengan warna-warna yang berani, bahan glossy, dan gambar sosok mitologi Jepang yang masif namun detail di bagian belakang, jaket ini semakin banyak digandrungi oleh anak muda baik di Indonesia maupun mancenegara beberapa tahun belakangan ini. Namun tahukah kalian mengenai sejarah dan makna jaket ini?

Sukajan merupakan gabungan dua kata, yakni suka yang berasal dari Yokosuka, kota asal jaket tersebut, dan jan yang berarti jumper atau jaket dalam bahasa Jepang.  Sukajan biasanya terbuat dari bahan halus, mirip dengan jaket bomber, dengan sulaman warna-warni, dan detail di bagian belakang. Sulamannya menampilkan motif simbol tradisional, yang memiliki makna keberuntungan dalam budaya Jepang, seperti naga, harimau, burung phoenix, dan ikan mas, di samping tulisan Yokosuka atau Nihon (Jepang).

Bermula di Yokosuka

Dobuita Street di Yokosuka merupakan tempat kelahiran Jaket Sukajan (Nippon).
Dobuita Street di Yokosuka merupakan tempat kelahiran jaket sukajan (Nippon).

Menurut Daisuke Yamagami, pemilik dan pengrajin bordir Jepang di Dobuita Koba Studio, asal muasal sukajan tidak jelas. Jaket ini pertama kali diproduksi setelah Perang Dunia II, ketika tentara Amerika Serikat yang ditempatkan di pangkalan militer di Yokosuka membuat jaket sebagai souvenir untuk situasi tidak bertugas (off duty) mereka. Para tentara tersebut sering kali meminta campuran motif Jepang dan Amerika dari tahun 1949, misalnya, menunjukkan elang botak bermotif bendera Amerika terbang di atas Gunung Fuji.

Konstruksi jaket sukajan sendiri sebenarnya cukup bernuansa Amerika, yang mana mengingatkan kita pada jaket varsity atau jaket baseball, hanya saja diberi tambahan hiasan dan sulaman khas Jepang, Gaya ini kemudian menciptakan sebuah perpaduan yang mencolok dari kedua budaya tersebut.

Mulai tahun 1950-an, sukajan mulai mendapatkan popularitas di kalangan anak muda Jepang, khususnya mereka yang ingin menampilkan citra pemberontak. Bagi masyarakat luas, jaket ini mempunyai konotasi yang cukup negatif, yakni sebagai simbol ikatan geng dan kenakalan remaja. Meskipun reputasi ini mungkin memudar, citra Sukajan masih sangat menonjol dalam film-film Yakuza, dimana jaket ini ditampilkan terutama sebagai salah satu gaya favorit dunia kriminal.

Namun seiring berjalannya waktu, pakaian tersebut kehilangan ketajamannya dan kini dikenakan oleh orang-orang dari semua lapisan masyarakat.

Motif Bermakna Keberuntungan

Motif di belakang jaket sukajan yang bergambar burung elang dan ikan koi (Time Out).
Motif di belakang jaket sukajan yang bergambar burung elang dan ikan koi (Time Out).

Menariknya, gambar yang seringkali digunakan dalam motif jaket ini diyakini bermakna keberuntungan. Gambar dalam motif umumnya memiliki makna ganda berdasarkan bunyinya. Misalnya, kata ikan mas dalam bahasa Jepang adalah koi, yang merupakan homonim dengan kata cinta, juga dilafalkan koi.

Jaket sukajan yang berkualitas berbeda dari jaket lain yang ada karena setiap potongannya disesuaikan dengan keinginan dan preferensi pemesan. Jaket yang diminta oleh tentara AS terkadang menampilkan tokoh budaya pop ikonik Amerika seperti Mickey Mouse atau Marilyn Monroe.

Saat ini, di situs belanja online Jepang yang populer seperti Zozotown, kalian dapat menemukan banyak sukajan yang menampilkan karakter populer seperti Sanrio, Urusei Yatsura, Betty Boop, dan masih banyak lagi. Sukajan kini bisa ditemukan di merek-merek fashion bergengsi maupun merek-merek fashion murah. Merek-merek besar Jepang seperti Beams dan Jouetie membuat jaket sukajan mereka sendiri dengan sulaman simbol-simbol yang anggun dan modern.