Badan cuaca melaporkan, gunung berapi di Sakurajima, barat daya Jepang, meletus pada Minggu pagi (25 April 2021) dan mengeluarkan asap sepanjang 2,3 kilometer ke udara.
Setelah letusan pada pukul 01:09 dini hari, Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan letusan yang mendesak orang-orang di kota Kagoshima dan Tarumizu, Prefektur Kagoshima untuk melindungi diri dari potensi dampak aktivitas vulkanik. Pihak berwenang setempat megatakan tidak ada laporan cedera atau kerusakan properti setelah letusan terjadi.
Awalnya badan tersebut mengatakan aliran piroklastik dikonfirmasi dalam 1,8 km dari kawah Minamidake, tetapi kemudian dikatakan bahwa dari pengamatan di tempat menunjukkan itu adalah bagian dari asap. Kemungkinan kematian atau cedera adalah rendah karena orang dilarang mendekati kawah dalam jarak 2 km sejak Februari 2016 lalu, tambahnya.
Badan tersebut mempertahankan kewaspadaannya terhadap gunung berapi aktif ini di level 3 dari skala 5, serta memperingatkan masyarakat untuk tidak mendekati kawah dan mendesak agar berhati-hati terhadap bebatuan yang jatuh.
Singkatnya, zona larangan masuk diperluas ke radius 2,4 km dari kawah Minamidake sebelum mengembalikannya pada 2 km. Daerah pemukiman terdekat berjarak sekitar 2,5 km.
Sakurajima merupakan sebuah daerah yang memiliki salah satu gunung berapi paling aktif di Jepang, terhubung ke Semenanjung Osumi di Kyushu, pulau utama di barat daya negara itu. Sebelumnya, letusan besar pada tahun 1914 silam mengeluarkan cukup banyak lahar untuk menutup selat antara pulau vulkanik Sakurajima di Teluk Kagoshima dan Semenanjung Osumi.