Meskipun baru-baru ini Jepang sudah mencabut status darurat COVID-19, tapi masih banyak tempat-tempat wisata populer yang masih sepi dari keramaian termasuk di pusat kota yaitu Tokyo. Hal ini menyebabkan Tokyo sepi layaknya kota mati (meski masih terlihat beberapa penduduk lokal melakukan aktivitasnya). Pandemi COVID-19 memang mengakibatkan penurunan wisatawan asing sebesar 99,9%.
Jumlah penggunaan transportasi juga turun drastis. Salah satunya, JR Yamanote Line mencatat penurunan pengguna kereta hingga 60% meskipun status darurat COVID-19 telah dicabut di Jepang.
Seperti yang dilansir dari portal berita asal Jepang Japan Times, seorang phographer bernama Oscar Boyd sebelumnya menganggap Tokyo adalah kota yang penuh dengan keramaian dan dia tidak pernah membayangakan bagaimana sepinya kota tersebut "Mulai dari pusat perbelanjaan yang dipenuhi orang-orang, kereta yang ramai, wisatawan yang photo-photo, restoran yang bangkunya selalu penuh."
Dalam foto yang dibagikan oleh Oscar, terlihat sekali perbedaan yang signifikan dari kota metropolitan ini, sepinya jalan tanpa adanya orang-orang dan gelapnya kota Tokyo. Foto ini diambil ketika april dengan ini dia mencoba menceritakan bagaimana perasaannya agar bisa dibagikan terhadap orang lain bagaimana sepinya kota ini pada masa darurat COVID-19.
Berikut adalah foto-foto dari Oscar Boyd yang menunjukkan tempat-tempat di Tokyo sepi dan kita bandingkan bagaimana keadaaan Tokyo ketika sebelum pandemic yang diabadikan oleh THE 1993 yang merupakan salah satu fotografer dari Japanese Station yang juga sering berbagi fotonya ketika di Jepang.
Senso-ji Temple, Asakusa
Shibuya
Shinjuku dan Kabukicho
Tokyo Imperial Palace
Ginza
Stasiun Tokyo