Pada hari Rabu, Gubernur Tokyo Yuriko Koike meminta warga Tokyo untuk tetap di rumah dan menghindari aktivitas yang kurang penting hingga 12 April. Tokyo sendiri telah melaporkan 41 kasus baru pada hari Rabu saja. Dilansir dari Japan Today, Koike meminta warga untuk bekerja sama membendung penyebaran virus corona (COVID-19), dengan menghindari acara yang tidak perlu, bekerja di rumah sebanyak mungkin, dan menghindari restoran serta pertemuan.
Pada hari yang sama, pernyataan Koike rupanya langsung memicu warga Tokyo mendatangi supermarket dan membeli makanan untuk ditumpuk. Reporter RocketNews 24 memperlihatkan lewat foto-fotonya bagaimana rak-rak supermarket mulai kosong. Orang-orang pun memenuhi supermarket sebelum jam tutup.
Hampir 90% ramen instan dan pasta habis, dan sekitar 40% makanan beku pun habis. Padahal, menurut sang reporter, kemarin suasana di supermarket yang ia kunjungi tidak seperti ini. Semua rak makanan masih penuh. Penimbunan rupanya telah dimulai.
Padahal, ini bukanlah lockdown di Tokyo. Pada hari Senin lalu, Koike juga menyatakan bahwa untuk menghindari lockdown di Tokyo, warga harus menahan diri.
Wabah COVID-19 sekarang telah menginfeksi lebih dari 420.000 di 196 negara, menurut penghitungan Reuters, dengan hampir 19.000 kematian terkait dengan virus.
Sementara, kedua menteri luar negeri Indonesia dan Jepang, melalui pembicaraan via telepon, menyatakan akan berkomitmen untuk bekerja sama melawan COVID-19. Sebelumnya, Jepang pun telah membantu dalam mengevakuasi warga Indonesia yang menjadi awak kapal pesiar Diamond Princess.