Berita Jepang | Japanesestation.com

Restoran Jepang memiliki beraneka macam menu makanan dari yang terjangkau hingga yang mahal, bahkan bagi orang Jepang itu sendiri. Untuk membantu mereka yang tidak mampu, waralaba restoran Gyoza No Ohsho yang dikelola oleh Sadahiro Inoue telah memberikan makanan gratis karena restoran itu percaya bahwa orang-orang terutama kawula muda seharusnya tidak kelaparan.

Melansir mashable.com, meski gratis, restoran Jepang itu memberikan syarat bahwa mereka yang menyantap makanan yang diberikan secara cuma-cuma itu diminta untuk mencuci piring setelah selesai makan. "Orang yang tidak memiliki uang untuk membeli makanan bisa makan gratis hingga mereka kenyang. Namun, mereka harus mencuci piring selama 30 menit setelah makan. Tapi hanya pelajar di atas umur 18 tahun saja," ujar Inoue.

Menurut Inoue, restorannya pernah memiliki hingga delapan orang yang mencuci piring dan peralatan untuk makan saat sedang sibuk dengan banyaknya pelanggan. Meski demikian ia tidak peduli jika pelajar atau mahasiswa yang kelaparan itu mencuci piring atau tidak, karena hanya dengan memiliki niat untuk melakukannya dengan imbalan makanan saja sudah cukup baginya. Selain itu, restoran Jepang tersebut juga memberikan sisa makanan secara gratis kepada mereka yang membutuhkannya.

Alasan Inoue melakukan hal itu berasal dari masa lalunya. Ada kalanya ia mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan hidup dan tidak memiliki cukup uang untuk membeli makanan untuk dirinya sendiri ketika masih berusia di awal 20-an. Saat itu ia telah menikah dan anaknya baru lahir. Di masa sulit itu ada seorang kenalan yang usianya lebih tua, yang mengundangnya makan siang dan membayarkannya hingga benar-benar mengubah pandangannya dan tidak pernah melupakan perasaan diberi energi setelah kejadian itu, yang membuatnya termotivasi dan terdorong membantu orang lain.

"Kebutuhan dasar dalam hidup, makanan adalah yang paling penting... para pelajar harus dapat belajar dengan giat untuk menjadi orang yang tepat," ungkap Inoue. Karena kedermawanannya, Inoue dianggap seperti pahlawan di Kamigyo Ward, Kyoto City, oleh para pelajar dan mahasiswa di universitas di Kyoto and Doshisha.