Di zaman modern, ada banyak cara berbeda untuk menonton anime. Kalian dapat menontonnya di Blu-ray, siaran TV, atau streaming Internet. Opsi subtitle dan dubbing ada untuk sebagian besar seri. Kalian dapat memilih untuk menontonnya sendiri, atau bersama teman yang sama-sama menyukai anime. Namun, bagaimana dengan cara terburuk menonton anime? Artis Manga Yohsuken (@yohsuken di Twitter), membuat argumen yang cukup meyakinkan di empat panel ini, dibintangi seorang otaku berkacamata yang menceritakan kehidupan hobinya.
Selama beberapa dekade, anime sulit untuk ditonton karena ketersediaan komersialnya yang sangat terbatas di luar Jepang. Bahkan sebagian besar tahun 1980-an dan 90-an banyak anime berorientasi otaku hanya ditawarkan dalam format yang ditayangkan di televisi saja. Sehingga kita hanya dapat memilih anime-anime tersebut hanya melalui saluran lokal tanpa peduli genre apa yang disediakan. Ada juga pilihan lain dimana kita perlu membeli video original yang harganya tidak murah.
Namun, sekarang kebanyakan untuk sebagian besar fandom di luar negeri, menonton anime versi bajakan yang menyebar di internet. Selain copyrightnya yang melemah. Semua orang menjadi tergantung dengan kritik sebuah anime dan kadang fandom pun terpecah belah dan saling menjelekan acara anime satu dengan yang lain.
Zaman tahun 1990-an, anak-anak pecinta anime tidak terlalu banyak pikiran mengenai komentar negatif. Mereka hanya memikirkan, "Hari ini ada serial anime apa ya di TV?"
Beberapa netizen pun berkomentar dalam postingan twitter dari Yohsuken di bawah ini :
Mereka mengatakan :
"Yang paling penting adalah apakah kamu menyukainya, terlepas dari apakah orang lain juga merasakan hal yang sama." "Semua orang sangat negatif akhir-akhir ini." "Jika Kalian suka, katakan saja suka, dan alasan tersebut sudah cukup."
(featured image : Twitter @yohsuken)