Berita Jepang | Japanesestation.com

Rencana perpanjangan jalur Shinkansen Hokkaido ke Sapporo akan ditunda hingga setelah tahun fiskal 2030, kata Japan Railway Construction, Transport and Technology Agency (JRTT) pada Rabu (24/4).

Menurut sumber itu, pembangunan terowongan pada ruas tersebut terbukti menantang, sehingga memaksa JRTT untuk menerima penundaan. Agensi ini akan berupaya untuk menetapkan jadwal baru mengenai pembukaannya.

Keputusannya nanti diperkirakan akan diumumkan pada awal Mei, setelah masa libur Golden Week.

Pada bulan Maret 2016, jalur Shinkansen Hokkaido antara Shin-Aomori dan Shin-Hakodate-Hokuto diresmikan. Awalnya, rencana pembukaan jalur antara Shin-Hakodate-Hokuto dan Sapporo ditetapkan pada tahun fiskal 2035. Namun, pada tahun 2015, pemerintah Jepang dan partai penguasa menyetujui percepatan pembangunan sehingga jalur tersebut dijadwalkan dibuka lebih awal, yaitu pada tahun fiskal 2030.

Karena hampir 80% dari panjang keseluruhan terowongan ini telah tertutup, pembangunan terhambat oleh batu-batuan besar dan kondisi geologi yang tidak mendukung.

Pada bulan Desember 2022, panel ahli di bawah Kementerian Perhubungan melaporkan bahwa pekerjaan perluasan mengalami penundaan sekitar tiga hingga empat tahun. Diperkirakan juga bahwa biaya perpanjangan akan mencapai sekitar 2,3 triliun yen, sekitar 645 miliar yen lebih tinggi dari perkiraan awal.

Keterlambatan pembukaan ruas jalan baru kemungkinan besar akan memiliki dampak terhadap pemerintah daerah yang telah merencanakan pembangunan perkotaan dan berbagai isu lainnya dengan asumsi bahwa ruas jalan baru tersebut akan mulai beroperasi pada tahun fiskal 2030.

Kereta Api Hokkaido, yang juga dikenal sebagai JR Hokkaido, juga prihatin bahwa penundaan tersebut akan menyulitkan perkiraan dampak positif dari perpanjangan ruas jalan tersebut terhadap kondisi bisnisnya.