Marimo atau dalam bahasa Jepang berarti bola rumput laut, terbilang sangat langka dan hanya bisa ditemukan di beberapa tempat di dunia, khususnya Islandia, Skotlandia dan Jepang. Marimo juga dikenal dengan sebutan bola Cladophora dan bola danau. Ini merupakan spesies ganggang hijau berfilamen dengan nama Aegagropila linnaei. Ganggang tersebut tumbuh menjadi bola hijau besar dengan tampilan beludru. Bola ini bisa tumbuh sampai ukuran 12 sampai 30 cm, tergantung pada habitat mereka. Dilansir dari Daily Mail, baru-baru ini, Marimo muncul dalam jumlah besar di Dee Why Beach di Sydney, yang terjadi untuk pertama kalinya di belahan bumi selatan. Menariknya, meskipun Marimo tidak terlalu intens terkena sinar matahari, klorofil dalam bola akan tetap aktif dalam gelap. Bola-bola hijau ini biasanya ditemukan di dasar danau di mana gelombang lembut tetap mempertahankan bentuk bulat mereka, dan pada saat yang sama tetap memastikan bahwa mereka bisa tetap berfotosintesis. Di Jepang, Marimo sangat dilindungi dan dihormati, dan secara resmi menjadi harta alami negeri Sakura sejak 1920. Pemerintah Jepang juga telah melakukan upaya besar-besaran untuk mengkonservasi Marimo di Danau Akan. Dan salah satu kegiatan mereka mencakup festival Marimo yang diadakan setiap tahun selama tiga hari berturut-turut. Sementara itu, di Danau Myvatn di Islandia, Marimo secara perlahan telah menghilang. Sekitar satu dekade lalu, bola-bola danau ini masih banyak ditemukan di dasar Danau Myvatn. Kini, mereka sebagian besar telah hilang karena polusi yang disebabkan oleh operasi pertambangan di daerah tersebut pada tahun 1960-an. Jumlah besar fosfor dan nitrogen yang dibuang ke danau juga telah meningkat jumlah bakteri danau yang memakan nutrisi, dan memadati permukaan danau sehingga kemudian memblokir sinar matahari yang mencapai ke bawah danau. Dengan berkurangnya sinar matahari yang mencapai dasar danau, ganggang Aegagropila linnaei mulai mati.